Inspirasinews – Medan, Calon Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, disebut akan beri perubahan besar di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) begitu dilantik menjadi Gubernur Sumut.
Bobby Nasution disebut akan beri perubahan besar di Pemprov Sumut itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Indra Fauzan, kepada wartawan di Medan, Jumat (29/11/2024).
Hal ini disampaikan, Fauzan, menyikapi keunggulan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya, di Pilgubsu hasil hitung cepat lembaga survei.
Fauzan mengungkapkan, Bobby Nasution, tentunya harus memberikan pengaruh dan pengetahuan luas kepada jajarannya secara internal nantinya begitu dilantik menjadi Gubernur Sumatera Utara. Menurutnya, apa yang akan di lakukan ke depannya harus bisa diserap dengan baik oleh birokrasi di Pemprov Sumut.
“Tentunya konsolidasi internal perlu di lakukan pada masa transisi kekuasaan ini guna memberikan gambaran perencanaan pembangunan sesuai dengan visi dan misi beliau yang di sesuaikan dengan rencana jangka panjang nasional dan daerah. Jangan sampai birokrasi di provinsi merasa tertekan dan kebingungan mau melaksanakan apa dan bagaimana karena posisi kekuasaan beliau,” ungkap Fauzan.
Langkah yang di lakukan Bobby selanjutnya, papar Fauzan, membenahi apa yang menjadi isu-isu yang selalu disebutkan saat kampanye kemarin. Banyak pekerjaan rumah terkait infrastruktur yang tidak terlaksana dengan baik pada periode sebelumnya.
“Yang selalu beliau sampaikan terkait jalan provinsi masih banyak belum maksimal. Jadi, saya rasa beliau juga akan berusaha keras untuk mengembangkan infrastruktur di Sumatera Utara, baik jalan, jembatan, terutama di daerah daerah perbatasan atau daerah daerah yang jauh dari Medan seperti, Nias dan daerah-daerah lainnya,” katanya.
Pekerjaan rumah lainnya adalah komunikasi dan koordinasi antara provinsi dengan pemerintah kabupaten/ kota yang selama ini menjadi hambatan dalam pembangunan. Menurutnya, hambatan dalam komunikasi jangan sampai pemerintah provinsi dan kabupaten/kota jalan sendiri. Akibatnya program kerja tidak sinkron dan rapi.
“Tagline Bobby-Surya adalah Kolaborasi Sumut Berkah. Pemerintah yang membangun kolaborasi. Jadi, kolaborasinya perlu ditekankan dengan kuat karena kan pemerintah beliau tidak bisa jalan sendiri. Kesehatan dan pendidikan juga menjadi prioritas. Harusnya ini bukan masalah bagi beliau dengan pengalaman menjadi Walikota Medan. Harusnya tidak ada masalah,” tambahnya.
Fauzan juga mengatakan, jaringan politik Bobby yang sampai ke nasional di tambah hubungan politik yang baik harus dijaga dan tentunya dengan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pemerintahan pusat. Dengan begitu anggaran pusat dapat turun ke sumut untuk melanjutkan proyek strategi nasional seperti melanjutkan pembangunan Tol Kisaran-Rantau Prapat atau Rantau Prapat-Dumai-Pekanbaru.
Fauzan juga mengingatkan, Bobby tidak melupakan program yang menyangkut kesejahteraan masyarakat, buruh, nelayan, guru dan lain lainnya. Mengingat, dalam misi Bobby akan mengembangkan ekonomi hijau dan ekonomi biru. “Hal ini tentunya menjadi tantangan belaiu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan menjadi green leadership yang sukses,” katanya.
Tantangan yang paling kuat, kata Fauzan, tentunya di internal birokrasi. “Beliau harus mampu meyakinkan rakyat Sumatra Utara bahwa pemerintahnya bersih dari korupsi yang selama ini bercokol di birokrasi Sumut. Nepotisme terkait kue pembangunan dan juga kolusi terkait proyek proyek infrastruktur jangan sampai muncul anggapan bahwa pemerintah Bobby Nasution sama saja dengan pemerintahan sebelum sebelumnya..Begitu juga meritokrasi yang dijanjikan harus dilaksanakan dengan transparan dan akuntabel serta menjaga wibawa kekuasaan beliau nantinya,” pungkasnya
Sementara itu Akademisi dari UIN Sumut, Fakhrur Rozi, menambahkan Bobby Nasution tetap bekerja on the track sesuai dengan tugas pokok dan fungsi gubernur sebagai perpanjang tangan pemerintah pusat di daerah.
“Pengalaman di Medan akan memudahkan Bobby mengelola Pemprov Sumut. Harus disadari kepentingan dan kebutuhan warga Sumut lebih kompleks dibandingkan kepentingan dan kebutuhan warga Medan,” ujarnya.
Kondisi geografis dan demografis masyarakat Sumut menjadi tantangan untuk menyelaraskannya dengan program kerja Bobby-Surya 2025-2030.
“Dalam konteks ini, komunikasi yang harmoni dengan semua elemen pembangunan cukup menentukan. Saya percaya Bobby dan Surya, yang dapat disebut representasi pantai barat dan pantai timur Sumatera Utara, mampu mengelola komunikasi yang berkualitas,” tukas Dosen Ilmu Komunikasi itu.
Terakhir, selain langkah konkret mewujudkan visi misi pemerintahan yang disampaikan saat kampanye, adalah memastikan program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah pusat berjalan maksimal. “Salah satunya mungkin dengan menyiapkan sharing (berbagi) anggaran dari APBD dan melibatkan industri yang ada di Sumut mendukung program tersebut,” pungkasnya.
Soal masa transisi, menurut Rozi, nantinya perlu dikonkretkan setelah ada pengumuman resmi dari KPU terkait hasil Pilgubsu 2024. “Karena masa transisi ke pemerintahan Bobby nantinya tidak akan rumit. Pemprovsu sudah 1 tahun lebih dijabat Pj Gubsu. Kepentingan politik yang lama relatif sudah tereduksi. Dan tentu saja, lebih memudahkan proses transisi itu,” ucapnya.
Di ketahui, hasil quick count atau hitung cepat beberapa lembaga indepent terkait hasil Pilgubsu 2024 menunjukkan pasangan Bobby-Surya unggul telak atas pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, 62% lebih berbanding 37% lebih. (rel/sat)