Sport

Ini 5 Alasan Bayern Munchen Bisa Juara Liga Champions

Spread the love

Inspirasinews – Jakarta, Bayern Munchen menjadi pembicaraan di matchday kedua penyisihan grup Liga Champions tengah pekan ini. Apalagi sebabnya bila bukan kemenangan telak 7-2 atas Tottenham Hotspur.

Awalnya, Die Bavarians sempat tertinggal lebih dulu oleh gol Son Heung-Min di menit ke-12. Namun Bayern Munchen berhasil membalikkan situasi melalui aksi Joshua Kimmich dan Robert Lewandwoski sebelum babak pertama usai.

Munchen kian menggila di babak kedua. Lima gol berhasil mereka sarangkan ke gawang yang dikawal oleh Hugo Lloris itu. Empat diantaranya dibukukan Serge Gnabry dan satu lagi oleh Robert Lewandowski. Sementara Tottenham harus puas dengan gol penalti hiburan Harry Kane.

Kemenangan besar ini pun membuat nama Bayern Munchen muncul sebagai salah satu kandidat juara Liga Champions musim ini. Dan berikut adalah lima alasan mengapa Bayern Munchen bisa juara.

1. Bayern Kalahkan Finalis Musim Lalu

Tottenham mengalahkan Manchester City yang dilatih mantan pelatih Bayern, Josep Guardiola sebelum kalah di partai final dari Liverpool musim lalu. Namun Spurs kali ini tak bisa mengulang performa serupa dan kesulitan menghentikan akselerasi para pemain Bayern.

Meskipun sempat tertinggal lebih dahulu lewat gol Son Heung-min, namun Bayern Munchen mampu menunjukkan apa arti Liga Champions bagi mereka. Performa tim asuhan Niko Kovac begitu luar biasa di babak kedua sebelum akhirnya menang dengan skor 7-2.

Performa tersebut tak bisa lebih baik lagi, Bayern pun seakan mengulang performa gemilangnya seperti ketika menghancurkan Barcelona di semifinal Liga Champions 2012-2013 lalu dengan skor 7-0.

2. Punya Lewandowski, Penyerang No 9 Terbaik

Performa Lewandowski sejauh musim ini sudah luar biasa. Saat melawan Spurs, Lewandowski mempertontonkan sejumlah sentuhan berkelas di beberapa momen. Salah satunya adalah ketika ia menerima umpan dari Benjamin Pavard dan melakukan flick dengan tumit untuk melewati hadangan Jan Vertonghen yang berujung pada gol.

Sejauh musim ini performa penyerang Polandia tersebut memang impresif. Sekarang ia telah mencetak 14 gol dari 10 pertandingan kompetitif dan torehan itu jelas akan terus berlanjut.

3. Dulu Robbery, Sekarang Waktunya Gnabman

Bayern Munchen pernah memiliki duo winger menakutkan pada diri Franck Ribery dan Arjen Robben di kedua sisi. Namun masa keemasan keduanya sudah menjadi masa lalu dan kini mereka seperti melihat sosok yang tepat sebagai penerusnya di skuad Bayern Munchen.

Duo legendaris tersebut pada musim panas lalu telah meninggalkan klub, tapi Bayern sudah memiliki dua penerus yang siap mengepakkan sayapnya dan membangun dinasti mereka, Gnabman.

Gnabry, seorang pemain yang pernah dianggap tak dibutuhkan Arsenal dan disebut tak cocok dengan level Premier League oleh pelatih West Brom Tony Pulis, mencetak empat gol ke gawang Tottenham. Sementara itu, Kingsley Coman tak mencatatkan namanya di papan skor, namun performanya sepanjang pertandingan selalu solid dan konsisten memberikan ancaman ke para bek sayap Spurs.

4. Coutinho + Thiago = Kombinasi Gelandang Terbaik

Jika penyerang sayap Bayern bisa membuat lawan waspada, kombinasi samba di lini tengah adalah ancaman yang sebenarnya. Coutinho tampil luar biasa di markas Spurts, dia meneruskan performa apiknya di Bundesliga pekan ke-5 dan 6 dengan gol dan assists.

Coutinho bertahan dengan baik, mundur ke belakang untuk merancang serangan dan menyumbang bola lambung. Dia menyuplai Lewandowski dengan umpan indah yang menyiksa bek-bek Tottenham.

Coutinho mematikan dalam peran gelandang nomor 10 dan masih ada Thiago sebagai gelandang nomor 6. Dia memberikan dampak instan ketika menggantikan David Alaba di awal babak kedua.

Hadirnya Thiago membuat permainan Bayern lebih menyatu. Dia menyeimbangkan pertahanan dan serangan Bayern, juga melepaskan umpan tepat sasaran yang sering diterima Serge Gnabry.

Thiago sempat kesulitan bermain di Liga Champions dalam beberapa musim terakhir. Namun, datangnya Coutinho mungkin bisa membuat permainanya terdongkrak. Kedua pemain ini salilng melengkapi. 

5. Garis Pertahanan Terakhir Legendaris

Seandainya Bayern tidak mematikan saat menyerang Spurs, mungkin nama Manuel Neuer yang bakal menjadi sorotan utama. Kiper nomor 1 Bayern dan Timnas Jerman ini tampiol begitu impresif.

Dia membuat sejumlah penyelamatan penting pada momen-momen kunci. Seakan-akan Neuer ingin berkata pada dunia bahwa dia masih layak jadi kiper nomor 1 Der Panzer.

Neuer benar-benar menjadi tembok kukuh. Dia menggagalkan peluang Son saat laga beru berjalan lima menit. Lalu menggunakan tubuh besarnya untuk menghentikan usaha Tanguy Ndombele.

Ketika akhirnya kebobolan, gol-gol itu sebenarnya terbilang tipis. Neuer hanya terpaut beberapa sentimeter dari usaha tembakan Son yang berbuah gol.

Neuer merupakan salah satu pemain Bayern yang pernah menjuarai Liga Champions 2013 lalu dan masih bertahan di klub. Pengalamannya bakal sangat membantu. (insp01/bol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *