Inspirasinews – Jakarta, Era kedua Zinedine Zidane sebagai bos Real Madrid tidak berjalan sesuai rencana. Dia masih belum bisa mengembalikan kejayaan Madrid sebagai klub yang ditakuti lawan.
Ketika kembali ke Santiago Bernabeu pada 11 Maret lalu, Zidane terus dipuji sebagai penyelamat Madrid. Dia meneruskan hasil kerja Julen Lopetegui dan Santiago Solari di musim yang sama.
Mimpi buruk 2018/19 segera ditutup, Zidane segera merancang rencana untuk 2019/20. Biar begitu, setelah tiga pekan berlalu di musim baru, hasil positif yang diharapkan itu masih belum terbukti.
Bagaimana perbedaan era pertama Zidane dengan era keduanya?
Pembangunan Skuad
Dilaporkan, sejak akhir musim lalu, fans Madrid sudah menantikan proses pembangunan skuad kembali. Namun, sampai tenggat transfer, hanya Eden Hazard yang layak dianggap sebagai galactico.
Memang ada lima pemain baru lainnya, tetapi tidak ada yang bisa memperbaiki suasana hati fans selain Hazard.
Tren laju positif Madrid juga sudah berubah. 21 pertandingan sejak kembali (era kedua), Zidane hanya mencatatkan 8 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 7 kekalahan. 4 kekalahan di antaranya terjadi musim lalu, 3 di pramusim, dan masih belum kalah di musim baru ini.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah keseimbangan gol. Pada 21 pertandingan era kedua Zidane, Madrid hanya mencetak 36 gol dan kebobolan 35 kali. Terlebih, Thibaut Courtois masih belum mencatatkan clean sheet sejak Februari 2019 lalu.
Era Pertama
Statistik era kedua itu jelas mencuri perhatian. Betapa tidak, torehan Madrid jauh berbeda dengan era pertama Zidane pada Januari 2015 sampai Mei 2018 lalu.
Real Madrid memainkan 158 pertandingan kala itu (termasuk pramusim). Diantaranya, Madrid menang 108 kali, 31 hasil imbang, dan hanya kalah 19 kali.
Bahkan jumlah gol dan kebobolan jauh berbeda. Pada 158 pertandingan ini, madrid mencetak 140 gol (2,6 gol per pertandingan) dan kebobolan 178 kali (1,1 per pertandingan).
Statistik
Era Pertama Zidane: 68 persen kemenangan, 12 persen kekalahan. Era Kedua Zidane: 38 persen kemenangan, 33 persen kekalahan. (insp01/bol)