Inspirasinews – Medan, Plt Ketua TP PKK Kota Medan, Nurul Khairani, mengatakan kondisi stunting harus dilawan secara bersama. Sebab, penanganannya tidak hanya menjadi pekerjaan satu OPD saja karena indikator stunting sendiri terdiri dari banyak aspek, diantaranya pola asuh anak, kurang gizi, sanitasi yang buruk dan lain sebagainya.
“Tentunya harus banyak OPD terkait yang terlibat untuk melakukan pembinaan dalam rangka menurunkan angka stunting,” kata Nurul Khairani saat memimpin rapat persiapan kunjungan Ketua TP PKK Pusat, Tri Suswati Tito Karnavian, di Kelurahan Tegal Sari III, Kecamatan Medan Area, Rabu (19/2/2020).
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, bilang Nurul, 1 dari 3 anak balita di Indonesia mengalami stunting, dengan kata lain sebesar 37,2% balita di Indonesia diindikasi stunting.
Menurunkan angka stunting, sebut Nurul, bukan hal yang tidak mungkin jika semua pihak bekerja sesuai dengan porsi dan tupoksinya masing-masing. “Dengan adanya kunjungan ini, kita semua semakin bersemangat untuk menurunkan angka stunting di wilayah ini,” harap Nurul.
Terkait dengan persiapan penerimaan kunjungan Ketua TP PKK Pusat, Nurul, juga berharap selain OPD yang terkait dengan penanganan stunting yang telah melakukan pembinaan dan mengedukasi masyarakat selama ini.
“Tidak hanya dalam upaya penurunan angka stunting, kita juga harus bersiap menerima Ketua TP PKK Pusat beserta rombongan guna melihat kondisi stunting yang ada di kelurahan ini. Kita tunjukkan apa yang telah kita lakukan untuk usaha mengurangi stunting tersebut,” ujarnya.
Ketua TP PKK Pusat, Tri Suswati Tito Karnavian, direncanakan hadir di Medan tepatnya di Kelurahan Tegal Sari III, Kecamatan Medan Area pada minggu kedua bulan Maret.
Dipilihnya Kelurahan Tegal Sari III sebagai lokus stunting, selain lokasi ini telah ditemukan kasus stunting juga sudah banyak dilaksanakan kegiatan OPD terkait seperti pembinaan kawasan kumuh, kampung KB dan program pembinaan lainnya.
Usai memimpin rapat, Nurul beserta rombongan TP PKK Provsu meninjau rumah yang terdapat anak stunting. Terdapat 5 rumah yang dikunjungi Nurul dan diberikan penyuluhan agar mau datang ke posyandu untuk memantau perkembangan anak per bulannya.
“Ibu harus rajin membawa anak ke Posyandu untuk melihat perkembangan secara detail. Jika perkembangannya tidak normal tentu langsung dapat terdeteksi dan diberikan penanganan secara lebih khusus lagi sehingga anak-anak kita terhindar dari kondisi stunting,” ucap Nurul. (insp01)
