Ekbis Sumut

Bobby Nasution Siapkan 11 Langkah Cepat Tekan Inflasi di Sumut

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, siapkan 11 langkah cepat tekan inflasi di Sumut. Sebab, pada September 2025, inflasi Sumut tertinggi secara nasional mencapai 5,32% (yoy).

Bobby Nasution siapkan 11 langkah cepat tekan inflasi di Sumut itu disampaikannya usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi dengan Kemendagri secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Senin (6/10/2025).

Pengendalian inflasi, kata Bobby, menjadi salah satu prioritas utama daerah, mengingat dampaknya langsung terhadap daya beli dan kesejahteraan masyarakat. “Inflasi ini bukan sekadar angka, tapi mencerminkan tekanan yang dirasakan masyarakat di lapangan. Jadi, kita ambil langkah cepat dan terukur agar harga-harga, terutama bahan pangan bisa segera stabil,” kata Bobby.

Tekanan inflasi di Sumut dari komoditas pangan, seperti cabai merah, bawang merah, beras dan daging ayam ras, sebut Bobby, bergejolak. Pemprov Sumut bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah menyiapkan berbagai aksi jangka pendek untuk menekan gejolak harga.

Dalam tiga bulan ke depan, sambung Bobby, Pemprov Sumut menyiapkan 11 langkah cepat menurunkan harga komoditi penyumbang tertinggi. Langkah tersebut yaitu, membagikan secara gratis komoditi penyumbang inflasi, bundling beras SPHP harga murah dengan cabai merah dan percepat program bantuan pangan

Kemudian, pasar murah, intervensi tata niaga, sidak pasar, monitoring distribusi pangan, memperkuat kerja sama antar daerah, menugaskan BUMD mengelola cabai dan bawamg merah, antisipasi bahan pangan untuk program MBG dan penetapan toko pantau inflasi.

Langkah yang dijalankan, tambah Bobby, mengikuti prinsip 4T, yaitu tepat lokasi, tepat komoditi, tepat sasaran, dan tepat waktu. “Masyarakat harus benar-benar merasakan dampaknya di lapangan,” tegas Bobby.

Penanganan inflasi, lanjut Bobby, tidak cukup hanya dengan operasi pasar. Di perlukan sinergi lintas sektor, termasuk optimalisasi peran BUMD pangan daerah dalam menjaga ketersediaan stok komoditas utama.

“Jadi, kita tugaskan PD Aneka Industri dan Jasa (AIJ), PT. Dhirga Surya dan PT. Pembangunan Sumatera Utara (PPSU) untuk aktif mengelola dan menyalurkan pasokan cabai, bawang serta beras,” ujarnya.

Selain langkah cepat, tambah Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Poppy Marulita Hutagalung, Pemprov juga tengah memperkuat kapasitas produksi pangan lokal dan memperbaiki rantai pasok dari hulu ke hilir.

BUMD pangan daerah, jelas Poppy, akan didorong menjadi bagian dari ekosistem pangan strategis, bekerja sama dengan kelompok tani dan pemerintah kabupaten/kota untuk menjaga kesinambungan pasokan.

“Dengan cara ini, kita ingin Sumut tidak lagi terlalu bergantung pada pasokan dari luar provinsi. Kalau produksi dan distribusi di dalam daerah kuat, maka harga akan lebih terkendali,” tambahnya.

Langkah tersebut, sebut Poppy, juga diiringi dengan peningkatan koordinasi antara TPID Provinsi, BI, BPS, Bulog dan Satgas Pangan, termasuk publikasi berkala melalui press release dan konferensi pers untuk menjaga komunikasi yang efektif dengan masyarakat. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *