Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menginstruksikan kepada seluruh kabupaten/kota di Sumut agar memberlakukan sistem pembelajaran campuran (hybrid learning), yaitu 50% daring dan 50% luring (tatap muka). Hal ini di lakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Sumut, terutama varian Omicron.
“Pembelajaran yang di laksanakan secara hybrid mulai 7 Februari 2022 sampai pemberitahuan lebih lanjut,” kata Edy Rahmayadi saat memimpin rapat koordinasi dalam rangka kesiapan Rumah Sakit di Sumut dalam lonjakan kasus Covid-19 dan evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman No. 41 Medan, Senin (7/2/2022).
Selain itu, Edy, juga meminta kabupaten/kota melakukan surveilans epidemiologi, jika menemukan kasus aktif di satuan pendidikan. “PTM terbatas akan di hentikan apabila positivity rate lebih dari 5%,” katanya.
Sementara dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Inke Nadia D Lubis, menyampaikan dalam seminggu terakhir, sebut Edy, ada 94 kasus penularan pada anak. Berbanding terbalik dengan minggu sebelumnya yang hanya tujuh kasus.
Proporsi kasus anak menyumbang 20% dari seluruh total kasus penularan. “Biasanya kasus anak hanya menyumbang 10%, tapi saat ini kontribusi anak lebih dari 20%, mungkin karena berjalannya PTM, ” ungkap Inke.
Inke juga memaparkan, pada kasus varian delta anak umur 12-17 tahun menyumbang kasus terbanyaknya, yakni 47%, 6-11 tahun sebanyak 32%, 1-5 tahun 18% dan di bawah 1 tahun sebanyak 3%.
Sedangkan anggota Satgas Penanganan Covid- 19 Sumut, Restuti Saragih, meminta seluruh Satgas Penanganan Covid-19 kabupaten/kota untuk segera melaksanakan monitoring evaluasi PTM terbatas serta surveillance active case finding untuk dilaporkan kepada Satgas Nasional sebagai dasar untuk meneruskan atau memberhentikan PTM.
“Satgas juga di harapkan untuk meningkatkan kecepatan cakupan vaksinasi primer dan vaksinasi booster pada pendidik, tenaga kependidikan, siswa atau mahasiswa, orang tua dan keluarga serta seluruh civitas akademika,” pinta Restuti. (sat)