Sumut Umum

Sumut Bisa Jadi Pusat Sumber Energi Terbarukan di Indonesia

Spread the love

Inspirasinews – Asahan, Sumatera Utara (Sumut) bisa jadi pusat sumber energi terbarukan di Indonesia. Mengingat, Sumut memiliki sumber daya alam tenaga surya, air, angin dan lainnya.

Sumut bisa jadi pusat sumber energi terbarukan di Indonesia disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Agus Fatoni, pada peresmian PLTA Asahan 3 di kawasan Intake Weir PLTA Asahan 3, Desa Tangga, Aek Songsongan, Asahan, Senin (20/1/2025).

PLTA Asahan 3 diresmikan Presiden Prabowo Subianto bersama 37 proyek ketenagalistrikan nasional lainnya tersebar di 18 provinsi di Indonesia dari PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

PLTA Asahan 3, kata Fatoni, sebagai kebanggaan Sumut. Menurutnya, banyak hal yang bisa dibanggakan, mulai dari proses pembangunan tercepat, metode pembangunan baru hingga manfaatnya yang besar bagi masyarakat. PLTA Asahan 3 nantinya dapat menyalurkan aliran listrik untuk kurang lebih 113.769 rumah.

“Kami apresiasi pembangunan PLTA ini, banyak hal yang membanggakan, PLTA ini jadi kebanggaan kita bersama, tidak hanya untuk Sumut, tapi juga Indonesia, mudah-mudahan jadi percontohan pembangunan PLTA di Indoensia,” kata Fatoni.

Pada kesempatan tersebut, Fatoni, juga menyinggung capaian penurunan kemiskinan di Sumut. Di Indonesia, Sumut termasuk provinsi dengan penurunan terbesar bahkan mencapai hingga 10 kali lipat.

“Ini adalah bentuk kerja sama kita semua, termasuk pembangunan PLTA yang menyerap tenaga kerja, ini tentu berdampak pada penurunan angka kemiskinan,” ungkap Fatoni.

Sementara Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan, Wiluyo Kusdwiharto, mengatakan PLTA Asahan mulai dibangun sejak 2019 dan selesai tahun 2024. Biasanya, pembangunan PLTA bisa memakan waktu 7 hingga 10 tahun namun PLTA Asahan III mampu dibangun selama 5 tahun.

“Pembangunan PLTA ini jadi pembangunan PLTA yang mungkin salah satu tercepat di Indonesia. Ini di mungkinkan kalau terjadi kerja sama, kolaborasi antara PLN, kontaktor dan pemerintah daerah. Tanpa adanya kolaborasi, mustahil proyek sebesar ini bisa kita selesaikan dalam waktu lima tahun,” kata Wiluyo.

PLTA Asahan III, sebut Wiluyo, memiliki kapasitas 2×87 MW. Proyek PLTA ini merupakan yang pertama menerapkan System Building Information Modelling. PLTA ini juga mengurangi emisi kurang lebih 688.610 ton/tahun. Tidak hanya menghasilkan energi listrik, PLTA ini juga mampu mengairi irigasi sawah di sekitar lokasi PLTA,” ucap Wiluyo. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *