Inspirasinews – Medan, Ketua Umum Forum Masyarakat Sicanang (Formasi), Togu Urbanus Silaen, menyampaikan sebanyak 19 ribu masyarakat yang bermukim di kawasan Sicanang sangat membutuhkan jembatan Titi Dua Sicanang, karena itu merupakan satu-satunya urat nadi masyarakat untuk kelua masuk Sicanang.
“Hanya ini yang selalu kami suarakan agar jembatan segera diselesaikan. Bagaimana ekonomi masyarakat bisa maju, jika infrastrukturnya tidak baik,” kata Silaen dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPRD Kota Medan dan Dinas PU Kota Medan di Ruang Banggar Gedung DPRD Kota Medan, Senin (8/2/2021).
Silaen mengaku, sudah berulang kali menyampaikan persoalan ini, bahkan sudah pernah membawa masyarakat berdemonstrasi ke Kantor Wali Kota Medan. “Tujuan kami hanya satu, jembatan bisa diselesaikan segera dan bisa dilalui masyarakat. Catatannya, kita harus serius, kalau kita serius pasti selesai,” tegas Silaen.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Zulfansyah Ali Saputra, menyebutkan pembangunan jembatan Sicanang dimulai sejak 2017 dan panjangnya saat itu 25 meter.
Seiring waktu dan termakan usia, sebut Zulfansyah, jembatan sempat rubuh dan pembangunannya tidak dilanjutkan karena kontraktor tidak sanggup dan anggaran pembangunan dikembalikan.
“Tahun 2018, panjang jembatan yang harus dibangun bertambah 32 meter karena semakin lama tergerus. Posisi masih eksisting, katanya, jembatan sementara dibangun di sebelah kanan. Ada dua kali ambruk. Kita buat jembatan eksisting dan sampai sekarang masih berfungsi. Tahun 2019, dilakukan perbaikan kembali dengan desain menjadi 40 meter, tapi kejadian OTT dan rencana buyar dan kembali dilaksanakan saat saya sebagai Plt,” ungkapnya.
Pada tahun 2020, sebut Zulfansyah, dengan bentang yang sama tapi posisi berbeda. “Kita membangun sisi utara dan kita bangun secara permanen. Tapi berubah benangnya menjadi 60 meter, jadi tidak bisa diterapkan dan dilaksanakan, sehingga kita ubah desain,” katanya.
Dinas PU, sambung Zulfansyah, akan menyelesaikan pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang pada tahun 2021 dengan anggaran Rp8 miliar. “Persiapan sudah masuk tahap tender dan dimulai pada bulan April 2021. Persoalan pembangunan jembatan itu adalah kondisi alam, perubahan desain,” katanya.
Zulfansyah berharap, dukungan masyarakat untuk proses pembangunan jembatan tersebut. “Kalau mau jembatan selesai tepat waktu mohon di kawal oleh masyarakat. Heran juga kemarin kita mau membangun tapi kenapa di tutup,” serunya.
Dalam RDP juga terungkap jika dibuat kesepakatan dengan masyarakat dalam mengawal proses pembangunan jembatan tersebut. (insp01)