Medan

Perkiraan Target Pendapatan Pemko Medan Harus Terukur, Rasional & Dapat Tercapai

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPRD Kota Medan berharap Pemko Medan harus benar-benar serius melakukan perkiraan target pendapatan yang terukur, rasional dan dapat tercapai, karena masih banyak potensi pendapatan itu untuk dimaksimalkan, seperti pajak hotel, restoran, reklame, hiburan, parker dan IMB.

“Pemko Medan harus mengawal potensi dari sisi pendapatan sektor ini. Apa saja langkah dan strategi Pemko Medan untuk bisa mengatasi hal ini,” tanya Fraksi Gerindra dalam pemandangan umumnya terhadap nota pengantar Pjs Walikota atas R-APBD 2021 yang disampaikan D Edy Eka Suranta S Meliala, dalam sidang paripurna dewan, Selasa (3/11/2020).

Fraksi Gerindra juga mempertanyakan program apa saja yang telah dibuat atau direncanakan Pemko Medan terkait peningkatan dan perbaikan infastruktur. Sebab, secara umum keseluruhan belanja daerah diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur, seperti merawat dan membangun infrastruktur jalan, jembatan, drainase sekaligus meningkatkan kebersihan kota. “Infastruktur harus benar-benar diprioritaskan dan pembuktiannya harus bisa langsung dirasakan oleh masyarakat Kota Medan,” pinta pria yang akrab dipanggil Diko itu.

Sebab, sebut Sekretaris Fraksi Gerindra itu, alokasi anggaran yang diajukan Pemko Medan dalam formulasi R-APBD 2021 harus dilihat secara rinci, apakah sudah sesuai dengan harapan masyarakat atau tidak.

“Dengan kata lain, apakah benar-benar dapat menjawab persoalan di Kota Medan. Jangan nanti anggarannya besar, tapi realisasinya tidak sesuai dengan harapan masyarakat Kota Medan. Apakah Pemko Medan sudah melakukan riset untuk mengalokasikan anggaran tersebut. Sangat disayangkan dan mubazir jika realisasinya tidak sesuai dengan harapan masyarakat,” ungkap Diko.

Disisi lain, kata Diko, Fraksi Gerindra berpandangan banyak problem dalam bidang kesehatan di Kota Medan, contohnya permasalahan pasien Covid-19, fasilitas kesehatan yang belum layak, masih adanya prosedur yang memberatkan pasien, masih adanya permasalahan penanganan pasien penyakit menular dan lain sebagainya.

Permasalahan pelayanan publik di rumah sakit di Kota Medan, sambung Diko, perlu mendapatkan perhatian, yaitu tentang keterbukaan informasi data kamar, aplicare dari BPJS Kesehatan yang belum efektif, transparansi tarif pasien BPJS Kesehatan, toilet di rumah sakit yang belum sesuai dan tidak ramah disabilitas, pelayanan rumah sakit yang belum efektif sehingga mengakibatkan antrian panjang, pelayanan kepada pasien penyakit menular, unit pengelolaan pengaduan yang belum efektif dan tentang kedisiplinan dokter yang bertugas di rumah sakit. “Apakah permasalahan ini sudah ada solusi dan program dari Pemerintah Kota Medan,” tanya Diko.

Terakhir, Fraksi Gerindra juga mempertanyakan pembangunan kawasan lingkar luar. “Sudah sejauh mana pembangunan kawasan lingkar luar ini, apa saja kendala- yang dihadapi Pemerintah Kota Medan dan kapan target selesainya kawasan lingkar luar ini,” tanya Diko lagi.

Sebab, tambah Diko, program ini sudah terlalu lama. “Faksi Gerindra berpandangan Kota Medan sangat membutuhkan proyek infrastruktur ini. Selain dapat mengurai kemacetan, juga pilihan jalur alternatif. Kiranya ini secepatnya diselesaikan,” harap Diko. (insp01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *