Inspirasinews – Medan, Anggota DPRD Kota Medan yang tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Walikota Medan TA 2019 mempertanyakan pembangunan Islamic Centre yang tidak selesai hingga kini.
“Perencanaan pembangunan Islamic Center sudah cukup lama, tapi sampai saat ini pembangunannya tidak juga selesai. Bagaimana pertanggungjawabannya dan seperti apa progressnya,” tanya Hendra DS dalam rapat pembahasan LPj Walikota Medan TA 2019 bersama Dinas Perkimtaru, Rabu (8/7/2020) yang dipimpin Ketua DPRD, Hasyim dan Wakil Ketua, Ihwan Ritonga.
Sementara, Afif Abdillah, mempertanyakan pembangunan pasar dan banyaknya anggaran yang tidak digunakan. Dia melihat, banyak pembangunan pasar bermasalah. “Selain itu, perbaikan rumah untuk masyarakat penghasilan rendah banyak tidak tepat sasaran,” kata Afif.
Senada dengan itu, Dedi Aksyari Nasution, mempertanyakan relokasi puskesmas di Jalan Kemiri karena sudah tidak layak lagi.
“Puskesmas disitu sudah tidak layak, karena aroma tidak sedap dari pasar masuk ke Puskesmas. Bagaimana orang sakit mau sehat kalau mencium bau busuk setiap harinya,” kata Dedi.
Sedangkan, Paul MA Simanjuntak, menyarankan agar Dinas Perkimtaru membuat pagar di rumah susun (Rusun) agar kecelakaan tidak terulang kembali.
Menanggapi pertanyaan dewan, Kadis Perkimtaru, Benny Iskandar, menyebutkan, pembangunan Islamic Center terkendala pembebasan lahan. “Semula direncanakan 40 hektar menjadi 20 hekter yang dibebaskan dan untuk dibangun,” kata Benny.
Kendala lain, sebut Benny, sulitnya akses jalan masuk ke Islamic Center. “Makanya di tahun 2019, Dinas PU telah membuat hotmix ke Jalan Rawe agar pembangunan Islamic Center terlaksana,” ujar seraya menambahkan Rp20 miliar telah dianggarkan di 2020 untuk pembangunan tahap pertama.
Soal pasar, Benny, mengakui.banyak terkendala karena pihak pengembang tidak melakukan tagihan pembayaran.
“Seperti pasar Kampung Lalang. Pembangunan sudah selesai, tapi tagihan pembayaran belum diajukan. Masih banyak pembangunan pasar-pasar yang belum terlaksana,” katanya. (insp01)