Gaya Hidup

Usia Orang Kena Kanker Kolorektal Semakin Muda, Apa Sebabnya?

Spread the love

Inspirasinews – Jakarta, Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau bagian paling bawah dari usus besar yang terhubung ke anus (rektum). Itu mengapa Anda juga bisa menyebutnya sebagai kanker kolon atau kanker rektum saja, tergantung dari lokasi pertumbuhan sel kanker.

Pada awal kemunculannya, kanker kolorektal lebih sering menyerang lansia. Namun kini, orang yang terdiagnosis kanker kolorektal semakin berusia muda. Hal ini disebutkan oleh penelitian dari American Cancer Society. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa jumlah orang yang kena kanker kanker kolorektal dibawah usia 50 tahun meningkat hingga 51 persen sejak tahun 1994.

Data kasus kanker kolorektal di Indonesia

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2013 melaporkan kanker kolorektal sebagai penyebab kematian kedua terbesar untuk pria dan penyebab kematian ketiga terbesar untuk wanita.

Data Globocan tahun 2012 bahkan menunjukkan ada 17,2% kasus baru kanker kolorektal di Indonesia per 100 ribu penduduk usia dewasa, dengan tingkat kematian 8,4 persen dari seluruh jenis kanker.

Jika dibuat perbandingan, 1 dari 20 orang Indonesia berisiko terkena kanker kolorektal.

Gejala umum kanker kolorektal yang harus diwaspadai adalah gangguan pencernaan (diare atau sembelit), muka pucat, berat badan menurun, sakit perut berulang, dan feses bercampur darah.

Semakin banyak orang kena kanker kolorektal di usia muda

Berikut ini sejumlah faktor yang diduga meningkatkan risiko kanker koloretal pada orang berusia muda:

  • Faktor genetik. Risiko terkena kanker kolorektal meningkat (sekitar 20 persen) jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat serupa. Jika ada riwayat kanker kolorektal pada keluarga, Anda disarankan untuk melakukan skrining kanker kolorektal untuk deteksi dini.
  • Pernah mengalami inflammatory bowel disease (IBD) alias penyakit radang usus. IBD adalah perangan usus besar yang berlangsung sejak lama. Jika Anda pernah terdiagnosis IBD, segera lakukan skrining kanker kolorektal secara rutin. Bagaimana dengan irritable bowel syndrome (IBS)? Kabar baiknya, riwayat IBS tidak meningkatkan risiko kanker kolorektal.
  • Kurang berolahraga. Kurangnya aktifitas fisik dapat meningkatkan risiko kanker usus besar hingga 24 persen dibanding yang jarang dan rutin berolahraga.
  • Konsumsi alkohol. Para ilmuwan percaya bahwa saat minum alkohol, akan terbentuk senyawa yang berpotensi merusak sel-sel pada jaringan tubuh. Misalnya, senyawa asetaldehida yang terbentuk ketika alkohol dicerna oleh air liur atau molekul dalam hati. Senyawa tersebut akan melakukan kontak dengan berbagai jaringan tubuh (termasuk kolon dan rektum), lalu merusak DNA hingga menyebabkan kanker.

Adakah faktor lainnya?

Dikutip melalui yayasankankerindonesia.org, makin banyaknya jumlah anak usia muda yang kena kanker kolorektal disebabkan oleh faktor lingkungan dan gaya hidup kurang sehat, seperti konsumsi makanan tidak sehat, kebiasaan merokok, dan obesitas. (Insp01/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *