Inspirasinews – Jakarta, Seperti laiknya otak, mata adalah organ yang sangat sensitif jika mengalami kondisi kekurangan darah. Padahal, darah yang mengandung oksigen dan nutrisi sangat dibutuhkan untuk kelancaran proses metabolismenya. Ketika terjadi sumbatan atau penyempitan pembuluh darah, mata pun akhirnya dapat mengalami stroke.
Stroke pada mata memiliki banyak kesamaan dengan kejadian stroke pada otak. Jenis stroke ini terdiri dari beberapa jenis, sesuai dengan tempat terjadinya sumbatan aliran darah.
Kenali stroke mata dan jenisnya
Bagian dari mata yang bertugas untuk menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi impuls saraf untuk diteruskan ke otak adalah retina, yang terletak di bagian paling belakang mata. Integritas pembuluh darah, baik arteri maupun vena, penting untuk memastikan retina bisa bekerja dengan sempurna.
Saat terjadi hambatan pada kedua jenis pembuluh darah tersebut, retina bisa mengalami kerusakan permanen dalam waktu singkat. Stroke mata pun terjadi, dan akibatnya bisa sangat fatal. Berikut ini adalah jenis-jenis dari stroke mata, berdasarkan lokasi terjadinya sumbatan:
- Oklusi arteri retina sentral (Central Retinal Artery Occlusion). Hambatan terjadi di arteri besar, yaitu arteri retina sentral. Ini adalah jenis stroke mata yang paling sering terjadi sekaligus yang paling berat.
- Oklusi Cabang Arteri Retina (Branch Retinal Artery Occlusion). Hambatan terjadi pada arteri yang lebih kecil, yaitu cabang dari arteri retina sentral.
- Oklusi Vena Retina Sentral (Central Retinal Vein Occlusion). Hambatan terjadi pada pembuluh vena besar, yaitu vena retina sentral.
- Oklusi Cabang Vena Retina (Branch Retinal Vein Occlusion). Vena kecil retina yang mengalami hambatan
Keempat jenis stroke mata di atas berbeda dalam hal tingkat keparahannya. Semakin besar ukuran arteri dan vena yang terhambat, maka dampaknya akan semakin fatal terhadap mata.
Gejala stroke mata dan penyebabnya
Sama halnya dengan stroke pada otak, stroke yang menyerang mata juga harus sangat diwaspadai. Untuk itu Anda harus mengenali beragam gejala yang bisa mengiringi penyakit yang satu ini.
Berikut adalah beberapa gejala yang terjadi saat seseorang terkena stroke mata:
- Mata buram hingga kebutaan mendadak ketika arteri/ vena yang tersumbat adalah arteri atau vena sentral.
- Kebutaan terjadi mendadak di salah satu mata.
- Tidak ada rasa nyeri.
- Adanya kebutaan di titik tertentu pandangan mata (blind spot).
- Pandangan mata terdistorsi (berubah).
Berbagai gejala stroke pada mata juga memiliki faktor risiko yang hampir serupa. Sumbatan pembuluh darah pada stroke mata dapat terjadi ketika terbentuk suatu plak lemak di dindingnya. Plak lemak dapat terlepas dan mengalir di pembuluh darah, hingga pada akhirnya menyumbat ujung arteri maupun vena yang berukuran kecil.
Beberapa kondisi yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke mata adalah sebagai berikut:
- Mengidap diabetes (kencing manis).
- Memiliki tekanan darah yang tinggi.
- Kadar kolesterol darah tinggi.
- Memiliki penyakit jantung sebelumnya.
- Memiliki kebiasaan merokok.
- Mengalami trauma atau benturan pada mata.
- Memiliki penyakit pembekuan darah misalnya penyakit anemia sel sabit.
- Irama jantung yang tidak normal (contohnya penyakit fibrilasi atrium jantung).
- Sedang dalam kondisi tertentu yang memengaruhi pembuluh darah, misalnya mengonsumsi pil kontrasepsi, kehamilan, maupun memiliki penyakit ginjal.
Penanganan stroke mata
Stroke pada mata merupakan kondisi yang harus ditangani secara tepat dan cepat. Sebab, komplikasi yang bisa diakibatkannya adalah kondisi kebutaan yang terjadi secara permanen.
Mengingat mata adalah alat indera yang memberikan informasi dunia luar dalam jumlah terbanyak, tentunya gangguan pada mata menyebabkan penurunan produktivitas yang sangat bermakna.
Untuk itu, penanganan terhadap stroke mata harus diberikan dengan segera. Bentuk-bentuk penanganan yang tersedia adalah pemberian obat (salah satunya untuk memecah plak penyumbat), operasi, hingga penggunaan laser (disebut fotokoagulasi laser).
Ketika pembuluh darah yang tersumbat bisa tertangani dalam 90-100 menit, kemungkinan untuk kembalinya penglihatan sangat tinggi. Sedangkan, ketika penanganan yang tepat tidak juga diperoleh dalam 4 jam, sumbatan dapat merusak penglihatan Anda selamanya.
Jika selama ini Anda hanya mengenal stroke pada otak, kini Anda juga sudah tahu tentang stroke mata dan jenisnya. Mengingat kondisi ini bisa berujung fatal, maka jelas bahwa stroke mata tidak dapat disepelekan. Sebisa mungkin, hindari faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya stroke mata, demi mencegah risiko kebutaan atau gangguan penglihatan lainnya. (insp01/kdc)