Medan – Inspirasi, Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution, mengharapkan Rumah Sakit (RS) Dr Pirngadi Medan bisa meningkat statusnya dari RS pendidikan kelas B menjadi kelas A.
Harapan itu disampaikan, Wakil Walikota, ketika menerima kunjungan Tim Visitasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI di RSUD Dr Pirngadi Medan, Kamis (18/7/2019).
Peningkatan status ini, kata Wakil Walikota, sangat penting karena banyak manfaat positif yang diperoleh bagi sosial ekonomi maupun kemajuan masyarakat, termasuk peningkatan pelayanan serta mutu pendidikan mahasiswa kedokteran yang tengah menimba ilmu di RS Pirngadi. “Semoga dengan visitasi yang dilakukan, hasilnya memuaskan,” katanya.
Wakil Walikota mengungkapkan, RS Pirngadi yang didirikan 11 Agustus 1928 itu merupakan rumah sakit kebanggaan warga Kota Medan. Sudah banyak dokter terbaik dan berprestasi di bidang kemedisan dihasilkan rumah sakit yang pada masa pemerintahan kolonial Belanda diberi nama Gementa Zieken Huis tersebut.
Visitasi ini dilakukan, sebut Wakil Walikota, setelah RS Pirngadi dipercaya kembali sebagai rumah sakit pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).
Oleh sebab itu Tim Visitasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI melakukan visitasi sekaligus penilaian untuk memperpanjang penetapan RS Pirngadi menjadi rumah sakit pendidikan.
“Apapun hasil penilaian tim nantinya harus kita terima. Jika ditemukan ada kekurangan, mari kita benahi bersama dan Pemko Medan siap mendukungnya. Kita ingin RS Pirngadi menajdi rumah sakit terbaik, tidak hanya dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, juga dalam menghasilkan dokter maupun tenaga medis yang berkualitas,” harapnya.
Sementara, Dr Tengku Jumala Sari, dari Tim Visitasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI mengatakan, saat ini RS Pirngadi merupakan rumah sakit pendidikan kelas B. Agar statusnya meningkat menjadi Kelas A, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi akreditas rumah sakit.
”Ahamdulillah, RS Pirngadi sudah memproleh akreditas paripurna. Prestasi yang telah diraih ini harus terus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi. Jangan sampai merosot, sebab ada 8 rumah sakit pendidikan yang turun kelas,” kata Jumala Sari mengingatkan.
Tugas yang harus dipenuhi RS Pirngadi sebagai rumah sakit pendidikan utama, kata Jumala Sari, adalah membina rumah sakit jejaring, sehingga kualitas anak didik yang ada di rumah sakit pendidikan utama dan yang bukan utama (rumah sakit jejaring) memiliki kualitas yang sama. (Ins01)