Inspirasinews – Medan, Bank Sumut catat laba bersih Rp539 miliar hingga September 2025 atau tumbuh 3,63% YoY dari tahun sebelumnya Rp520 miliar. Sementara, total aset tercatat sebesar Rp47 triliun atau tumbuh 7,58% (YoY) dari tahun sebelumnya sebesar Rp43,6 triliun.
Bank Sumut catat laba bersih Rp539 miliar itu disampaikan Direktur Bisnis & Syariah PT. Bank Sumut, Syafrizalsyah, di dampingi Direktur Keuangan & TI Bank Sumut, Arieta Aryanti dan Direktur Kepatuhan, Eksir, dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (30/10/2025).
Atas capaian tersebut, kata Syafrizalsyah, menegaskan posisi Bank Sumut di peringkat keenam Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia, sekaligus mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja perseroan.
Sedangkan total Dana Pihak Ketiga (DPK), sebut Syafrizalsyah, per September 2025 mencapai Rp38,8 triliun atau tumbuh 9,84% YoY dari Rp35,3 triliun tahun sebelumnya. “Dengan tetap menjaga cost of fund tetap terkendali,” katanya.
Dari sisi pembiayaan, tambah Syafrizalsyah, total kredit dan pembiayaan mencapai Rp32,4 triliun atau naik 7,05% dari Rp30,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Rasio kredit bermasalah (NPL Gross) juga tetap terjaga di bawah 3%, yakni sebesar 2,60%.
Capaian tersebut, menurut Direktur Keuangan & TI Bank Sumut, Arieta Aryanti, merupakan hasil dari strategi bisnis terukur, efisiensi operasional serta penerapan tata kelola yang kuat. “Pertumbuhan laba yang sehat, memperkuat fondasi kami untuk terus tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Arieta.
Sebagai bank milik Pemprov Sumut serta pemerintah kabupaten/kota se-Sumut, sebut Arieta, Bank Sumut terus memperkuat sisi permodalan dan memperluas jaringan layanan perbankan. “Melalui aplikasi Sumut Mobile versi terbaru, Bank Sumut kini menghadirkan fitur-fitur digital yang lebih lengkap, modern, dan mudah diakses masyarakat,” katanya.
Bank Sumut, sambung Arieta, juga menegaskan komitmennya untuk mendukung program pembiayaan prioritas pemerintah pusat dan daerah, termasuk pembiayaan sektor produktif seperti perdagangan dan devisa. “Transformasi digital terus digalakkan guna memperkuat daya saing dan kualitas layanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Di sektor perumahan, tambah Arieta, Bank Sumut berperan aktif dalam program pembiayaan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di sejumlah wilayah seperti Medan, Asahan dan Tanjungbalai. “Sebagai bentuk dukungan, Bank Sumut memberikan relaksasi berupa pembebasan biaya akad dan biaya balik nama bagi debitur program MBR,” sebutnya.
Direktur Kepatuhan, Eksir, menambahkan, saat ini tingkat kesehatan Bank Sumut dinilai cukup baik, dengan berpegang pada lima prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kesetaraan.
“Bank Sumut berkomitmen untuk terus menjadi pilar keuangan daerah dan mendukung pembangunan ekonomi Sumatera Utara melalui penguatan modal, inovasi digital, serta pelayanan yang berorientasi pada masyarakat,” ujar Eksir. (sat)

