Ekbis Sumut

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Bobby Nasution Minta Maksimalkan KUR & KPP

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, minta maksimalkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Program Perumahan (KPP). Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sebab pemerintah pusat melakukan penyesuaian tranfer ke daerah.

Bobby Nasution minta, maksimalkan KUR dan KPP itu usai menghadiri Akad Massal 800.000 KUR dan KPP secara virtual dari Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30 Medan, Selasa (21/10/2025).

Tahun depan, kata Bobby, total pengeluaran Pemda di Sumut akan berkurang sekitar Rp9 triliun. Di sisi lain, Sumut di targetkan mencapai pertumbuhan ekonomi 6,8% hingga 7,2%.

“Otomatis, tahun depan pertumbuhan ekonomi kita akan terkoreksi. Harus ada menutup celah ini, salah satunya melalui KUR dan KPP. Pemda akan terus memantau pemanfaatan KUR, agar targetnya tercapai dan dapat di maksimalkan,” ujar Bobby.

Saat ini, sebut Bobby, realisasi KUR di Sumut masih menempati posisi kelima nasional dengan total penyaluran Rp11 triliun, tepat di bawah Sulawesi Selatan. Secara jumlah penduduk dan pelaku UMKM, seharusnya Sumut memiliki potensi lebih besar.

“Kita belum maksimalkan ini. Bahkan, masih ada daerah tidak melakukan pendataan UMKM-nya. Jadi, mohon kerja samanya, agar perekonomian masyarakat kita semakin membaik ke depan,” tegas Bobby.

Dalam kegiatan akad massal tersebut, Pemprov Sumut menghadirkan sekitar 1.000 debitur melakukan akad pemanfaatan KUR dan KPP. Bobby berharap, jumlah debitur terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Semua sudah ada targetnya, termasuk untuk bank-bank di daerah. Saya berharap debitur kita terus bertambah, sehingga target KUR dan KPP bisa tercapai. Ini akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi kita,” kata Bobby.

Pemanfaatan KUR saat ini, tambah Bobby, semakin di perluas agar lebih mudah diakses masyarakat. Selain untuk usaha kecil, mikro dan super mikro, KUR juga dapat di manfaatkan oleh Tenaga Migran Indonesia (TMI). Sementara KPP di peruntukkan bagi kontraktor, pengembang (developer) dan penyedia bahan bangunan.

“Ini juga perlu kita sosialisasikan. Dari pada anak-anak muda kita menjadi TMI ilegal atau terjerat pinjol, lebih baik diarahkan untuk memanfaatkan KUR. Begitu juga kontraktor lokal, bisa menggunakan KPP untuk menyukseskan program tiga juta rumah Presiden Prabowo,” jelas Bobby.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam kegiatan Akad Massal dari Surabaya, Jawa Timur, itu menyampaikan pemerintah telah menyiapkan anggaran KPP on top sebesar Rp130 triliun, terdiri dari Rp113 triliun untuk sisi pasokan (supply side) dan Rp17 triliun untuk sisi permintaan (demand side).

“Saya meminta Gubernur, Bupati dan Wali Kota mendorong kontraktor daerah agar aktif membangun rumah masyarakat. Kredit Program Perumahan ini merupakan bagian dari program Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Program Tiga Juta Rumah. Para debitur KUR dan KPP ini adalah pahlawan ekonomi Indonesia,” ujar Airlangga.

Acara Akad Massal 800.000 KUR dan KPP di Surabaya turut dihadiri Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Sementara di Medan, hadir Bupati/Wali Kota se-Sumut, Kepala Perwakilan BI Sumut Rudi B. Hutabarat serta Sekdaprov Sumut Togap Simangunsong. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *