Inspirasinews – Medan, Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan, menegaskan saatnya anak muda ikut tentukan nasib bangsa ke depan, apakah menjadi negara maju atau gagal.
Arief Rosyid Hasan menegaskan, saatnya anak muda ikut tentukan nasib bangsa ke depan itu saat saat bertemu dengan influencer dan Tim Fanta Sumut di Sekretariat TKD Sumut, Jalan Balai Kota Medan, Kamis (18/1/2024).
Arief mengatakan, saat ini banyak yang bisa di lakukan anak muda Indonesia, terlebih lagi di usia produktif. Bila anak muda berhasil memanfaatkan situasi ini, sebut Arief, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara maju ke depan seperti, Korea.
“Saat ini anak muda banyak mendapatkan kesempatan untuk maju. Setelah Pilpres lalu, muncul menteri muda, staf khusus Presiden dari kalangan muda. Begitu juga komisaris anak muda,” kata Arief.
Saat ini, jelas Arief, ada 7 persen menteri di Indonesia dijabat anak muda. Artinya, anak muda semakin mendapatkan kesempatan besar untuk tampil atau duduk di jabatan strategis.
“Artinya, anak muda tidak boleh lagi di pinggir jalan atau di pinggirkan. Hanya di jadikan juru bicara atau tim sukses. Harus mendapatkan kesempatan lebih,” tegasnya.
Karena itu, sambung Arief, kesempatan didapat berjuang bersama Prabowo-Gibran ini harus di manfaatkan dengan maksimal. Mengingat, banyak program yang telah dirancang untuk generasi muda. “Inilah yang menjadi alasan kita berjuang untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Persentase program anak muda itu cukup besar. Semua ini untuk hajat hidup kita,” katanya.
Dia menambahkan, beberapa program yang digaungkan berkaitan dengan kepentingan anak muda yakni, kredit start up, digitalisasi, ekonomi syariah dan lainnya. Apabila program ini diberikan kepada kaum tua untuk melaksanakannya, maka tidak akan berjalan. Disinilah peran anak muda untuk melaksanakan program ini.
“Apabila kita berhasil membangun narasi yang tepat, maka anak muda bisa mendapatkan maju di Pilkada Di pilkada setelaj pilpres. Sekarang ini kira bicara menang. Tidak ada kata kalah,” tegasnya.
Untuk itulah dirinya mengingatkan kepada relawan muda untuk memperluas lapangan terlebih dahulu sebelum berjuang. “Kerja sama dan kolaborasi. Jangan main sendiri. Nanti malah saling sikut sesama anak muda,” tambahnya. (rel/sat)