Inspirasinews – Medan, Boling Sumut targetkan 5 emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024. Untuk memenuhi target itu, atlet boling Sumut harus berlatih ke Jakarta, karena tidak memiliki sarana lintasan untuk berlatih.
Boling Sumut targetkan 5 emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 itu disampaikan Sekretaris Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Boling Indonesia (PBI) Sumatera Utara, Herman, di dampingi Tim Pengawas dan Pendamping (Wasping) Cabor Boling KONI Sumut, Johny Ramadhan Silalahi, di Posko Publikasi PON 2024 Aceh-Sumut, Kantor Dispora Sumut, Kamis (8/6/2023).
Herman mengatakan, sejak tahun 2016 atau setelah Perisai Plaza Super Bowl tutup, olahraga boling di Sumut sudah tidak punya lintasan standar nasional untuk latihan atlet. “Agar atlet tetap maksimal berlatih, mereka latihan di Jakarta. Dan itu membutuhkan biaya tidak sedikit,” ujar Herman.
Begitupun, sebut Herman, pihaknya bersyukur KONI Sumut terus mendukung penuh program latihan atlet bowling Sumut di Pulau Jawa. “Kalau tidak ada dukungan KONI Sumut, mungking olahraga boling di Sumut sudah tidak ada. Karena memang biaya pembinaan atlet boling ini sangat mahal, khususnya untuk biaya latihan,” ucap Herman.
Pada PON 2024 nanti, sebut Herman, cabor bowling akan berlangsung di Sumut mempertandingkan 11 nomor. Dari 11 nomor itu, Sumut sebagai tuan rumah menargetkan meraih 5 medali emas dari nomor single putra dan putri, double putra dan putri serta mixed double.
“Walau terkendala fasilitas lintasan untuk berlatih atlet, PBI Sumut tidak mau kendur soal target. Sejak awal kita optimis bisa memberikan hasil membanggakan buat Sumut di PON 2024. Salah satu caranya dengan mendukung latihan atlet andalan kita di Jakarta walau dengan biaya tidak sedikit. Karena ada dukungan dari KONI Sumut, program latihan atlet di Jakarta berjalan lancar,” ungkap Herman.
Herman mewakili Ketua Umum Pengda PBI Sumut dr Hj Rayati Syafrin MBA berharap, Pemerintah Provinsi Sumut segera menyelesaikan pembangunan lintasan bowling. “Dengan begitu, seluruh atlet yang berlatih di luar Sumut bisa pulang ke Medan untuk menjalani program latihan bersama atlet lainnya,” katanya.
Terkait 5 medali emas, Herman, mengaku target tersebut cukup realistis jika melihat kekuatan atlet Sumut saat ini. Saat ini Sumut memiliki tiga atlet kaliber Nasional yang merupakan peraih medali PON dan SEA Games.
“Di sektor putra kita punya Hardy Rachmadian peraih medali emas dua edisi SEA Games 2019 di Filipina dan 2021 di Vietnam. Di sektor putri ada Aldila Indryati peraih emas SEA Gemes 2019 di Filipina,” ujar Herman.
Untuk sektor putra juga, tambah Herman, ada Orcar peraih medali emas nomor master PON 2016 Jawa Barat. Saat bersamaan, pebowling Sumut Aldila Indryati juga menyabet emas nomor master PON 2016.
”Kita juga masih ada atlet putri andalan Nadia Pramanik. Dia merupakan peraih medali emas Kejurnas 2022. Jadi, bisa dibilang kekuatan atlet kita cukup mumpuni untuk memenuhi target 5 medali emas. Paling penting atlet tetap fokus latihannya,” pungkas Herman.
Sementara Tim Wasping Cabor Boling KONI Sumut, Johny Ramadhan Silalahi, menilai pantas PBI Sumut mematok target 5 medali emas pada PON 2024. Hal ini sesuai kualitas para atlet yang sudah kerap meraih prestasi di ajang tingkat Nasional hingga SEA Games.
“Lima medali emas tentu target yang realistis untuk cabor boling. Apalagi atlet kita akan tampil sebagai tuan rumah. Terpenting, latihan atlet terus di tingkatkan karena persaingan di PON tentu sangat ketat,” ujarnya.
Begitupun, Johny, memahami besarnya biaya latihan atlet boling. Dia merincikan, idealnya atlet Pelatda itu latihan lima kali dalam satu pekan. Khusus untuk atlet boling, latihan itu sehari minimal 6 hingga 8 games. Untuk berlatih di lintasan standard seperti di Jaya Ancol Jakarta, per games harus membayar Rp50.000.
“Kalau atlet sehari berlatih 6 games, itu artinya biaya latihannya Rp300.000 per hari per atlet atau Rp1.500.000 per pekan. Belum lagi biaya parkir kenderaan, biaya minum, makan dan lain-lain,” paparnya. (prc/sat)