Ekbis

Harga Cabai di Sumut Mulai Turun

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Dalam sepekan terakhir harga cabai merah di Sumatera Utara berangsur turun dalam menjadi Rp45.000/Kg dari sebelumnya Rp72.000/Kg. Bahkan, empat bulan lalu sempat menyentuh harga Rp90.000-Rp110.000/Kg.

Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Lusiyantini, mengatakan terjadinya penurunan harga cabai merah itu seiring tibanya musim panen di sejumlah daerah sentra penghasil cabai merah di Sumut, antara lain Kabupaten Karo, Dairi, Simalungun dan Humbanghasundutan pada September 2022.

“Prediksi kami terus terjadi penurunan di pertengahan hingga akhir September. Kami khawatir penurunannya sangat drastis. Jangan sampai nanti harga di bawah Rp20.000 atau Rp15.000/Kg. Jika segitu, harga jual dari petani akan rugi,” kata Lusiyantini, Selasa (13/9/2022) di Medan.

Di ketahui, pengembangan sejumlah komoditas pertanian, termasuk cabai merah menjadi prioritas Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam upaya mengatasi krisis pangan dan pengendalian inflasi di daerah ini. Upaya tersebut mulai menampakkan hasil.

Pada September ini, di perkirakan akan produksi cabai merah sebanyak 16.972 ton, sementara kebutuhan Sumut sekitar 11.862 ton, sehingga masih ada surplus ketersediaan cabai merah pada September sebanyak 5.110 ton.

Namun menurutnya, untuk mencapai stabilitas harga yang baik, sehingga tidak merugikan para petani, jalur distribusi komoditas tersebut perlu dikontrol. Dengan cara mengalihkan komoditas cabai merah dari daerah yang surplus ke daerah yang kekurangan.

“Kalau kita cabai ini sudah surplus saat ini, sekarang kita alihkan ke daerah yang produksinya tidak ada,” kata Lusiyantini.

Selain cabai, ketersediaan bawang merah saat ini juga sudah mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Sumut. Harga bawang merah yang sebelumnya Rp45.000/Kg, saat ini juga berangsur turun menjadi menjadi sekitar Rp30.000 hingga Rp28.000/Kg.

“Harga ini juga turun karena kita panen, kemarin kita sudah tanam (bawang merah) di bulan Juni, termasuk juga ada bantuan tanam kita (Pemprov) yang puncak panennya sudah masuk bulan,” kata Lusiyantini.

Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Naslindo Sirait, mengungkapkan sesuai arahan Gubernur ada beberapa langkah yang dilakukan Pemprov Sumut untuk terus menjaga stabilitas harga komoditas pertanian, antara lain mendorong petani melakukan kontrak dan bermitra dengan pedagang. “Sehingga harga yang dijual itu flat, itu sedang kita upayakan,” ujarnya.

Kedua, mengantisipasi ketidakteraturan masa panen dengan mengatur pola tanam. “Sehingga tidak ada masa-masa dimana kita kekurangan cabai, ada lagi masa kita kelebihan cabai yang melimpah, makanya pola tanam harus digilir sesuai dengan kebutuhan kita,” ujar Naslindo.

Ketiga, melakukan hilirisasi dengan mengolah komoditas menjadi barang jadi. Seperti cabai merah yang diolah menjadi cabai kering atau cabai bubuk. Terakhir melakukan kerja sama antar daerah.

“Melalui BUMD kita Aneka Industri dan Jasa (AIJ) Sumut, kita bermitra dengan petani Karo, Medan dengan Dairi, serta lainnya, ke depan harus banyak lagi dikerjasamakan,” kata Naslindo. (sat)




 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *