Medan

DPRD Medan Miris Lihat Serapan Anggaran Dinas Pariwisata

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan melalui komisi terkait mengaku miris melihat serapan anggaran Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan tahun anggaran 2022. Padahal, sudah melewati triwulan II.

“Sudah lewat triwulan kedua, tapi serapan anggaran belum sampai 30 persen. Bagaimana pariwisata kita bisa bangkit, kalau seperti ini,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Afif Abdillah, Senin (4/7/2022).

Hal itu disampaikannya pada rapat evaluasi serapan anggaran Dinas Pariwisata Kota Medan pada APBD TA 2022. Hadir pada rapat itu sejumlah anggota Komisi III, di antaranya Mulia Syahputra Nasution, Dhiyaul Hayati, Irwansyah, dan Sahat Simbolon.

Selain mempunyai PR untuk mengejar target realisasi anggaran, kata Afif, Komisi III juga meminta Dispar mempunyai berbagai terobosan dalam meningkatkan pariwisata di Kota Medan.

Anggota Komisi III, Dhiyaul Hayati, berharap agar seluruh program di Dispar tidak hanya program-program seremonial. Sebab, tidak memberikan dampak apapun dalam meningkatkan pariwisata di Kota Medan.

“Anggaran habis, tapi outputnya tidak ada dalam meningkatkan pariwisata di Kota Medan. Harusnya, anggaran yang dikeluarkan sejalan dengan meningkatnya pariwisata di Kota Medan,” katanya.

Dhiyaul mengingatkan, agar Dispar dapat membangkitkan ekonomi kreatif di Kota Medan. Pasalnya, banyak pelaku ekonomi kreatif merasa di telantarkan oleh pemerintah.

Anggota Komisi III lain, Mulia Syahputra Nasution, mempertanyakan adanya program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata. “Apa bentuk kegiatannya. Di dalamnya ada belanja jasa kontribusi asosiasi. Total DPA program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata Rp1.227.640.000. Sayangnya, anggaran ini juga belum bisa berjalan maksimal,” ungkapnya.

Sebelumnya Kadis Pariwisata Kota Medan, Agus Suryono, memaparkan dari total anggaran pada APBD 2022 sebesar Rp28.207.489.670, hanya terserap sebesar Rp7.870.309.680 atau 27,90 persen.

Agus mengatakan, pihaknya memiliki target kegiatan 40 persen sampai akhir triwulan kedua. Namun faktanya, realisasi hanya tercapai 27,9 persen. “Banyak kegiatan besar yang tidak kami lakukan. Lalu ada kegiatan besar yang tidak di realisasikan, karena tidak bisa di laksanakan, misalnya PRSU yang belum bisa di realisasikan di triwulan kedua,” kata Agus.

Agus mengaku, terus berusaha untuk mengikuti rincian alur kas yang di tetapkan. “Kegiatan yang tidak di lakukan di triwulan satu dan dua, akan kami lakukan di triwulan tiga dan empat. Seperti Medan Heritage Fun Bike, tidak bisa kami lakukan karena keterbatasan anggaran,” ujarnya. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *