Inspirasinews – Medan, Bank Sumut perkuat literasi keuangan generasi muda. Hal ini di lakukan dalam menghadapi transformasi ekonomi digital.
Bank Sumut perkuat literasi keuangan generasi muda melalui Seminar Nasional bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara di Ballroom Lantai 10 Kantor Pusat PT. Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Sabtu (6/12/2025).
Seminar bertajuk “Building a Financially Literate, Socially Aware, and Digitally Ready Generation Z to Face Economic Transformation” itu menghadirkan praktisi dan Key Opinion Leader, Siti Hawarina Simbolon Mulia.
Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT. Bank Sumut, Suwandi, dalam sambutannya saat membuka seminar menyampaikan pelaksanaan seminar di latarbelakangi data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2024 oleh OJK dan BPS. Data menunjukkan tingkat literasi keuangan kelompok usia 15-17 tahun baru mencapai 51,70%.
Rendahnya literasi ini, kata Suwandi, dipadukan dengan kemudahan transaksi digital dan fenomena Fear of Missing Out (FOMO). “Hal itu telah memicu perilaku konsumtif yang berisiko mengganggu stabilitas finansial generasi muda,” katanya.
Inisiatif ini, sebut Suwandi, selaras dengan program Literasi dan Inklusi Keuangan PT. Bank Sumut. Tujuannya membentuk ekosistem keuangan berkelanjutan di Sumatera Utara. “Ini juga merupakan bagian dari Manajemen Festival V2,” katanya.
Seminar ini, tambah Suwandi, bukan sekadar seremoni, melainkan langkah strategis perusahaan dalam mempersiapkan demografi muda yang tangguh menghadapi dinamika ekonomi global.
“Melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan, seperti UINSU, Bank Sumut berupaya mencetak generasi yang memiliki ‘Financial Resilience’ atau ketahanan finansial. Kami mendorong peserta untuk tidak hanya cerdas secara digital, namun juga memiliki kesadaran sosial (socially aware) dalam setiap keputusan ekonominya,” ungkap Suwandi.
Sementara Wakil Dekan III FEBI UINSU, Dr. Marliyah, M.Ag, mengharapkan seminar dapat menjadi katalisator bagi mahasiswa untuk membangun kemandirian finansial sejak dini.
Sedangkan, Siti Hawarina, memberikan wawasan komprehensif kepada 300 mahasiswa mengenai manajemen risiko keuangan pribadi. Materi difokuskan pada pengubahan pola pikir (mindset) dari konsumsi impulsif menuju investasi jangka panjang serta pemanfaatan teknologi digital sebagai instrumen pengelolaan aset. (rel/sat)