Inspirasinews – Medan, Sejumlah guru honor yang tergabung dalam Forum Guru Tidak Tetap (FGTT) Kota Medan menyerahkan bukti dugaan adanya permainan dalam penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) jabatan guru di Kota Medan kepada Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Rajudin Sagala, Senin (4/7/2022).
Rajudin mengatakan, niat baik Wali Kota Medan dalam mengangkat harkat dan martabat guru honor dicoreng oleh oknum-oknum yang mencoba mencari keuntungan.
“Pemkot Medan harus menindak tegas dugaan kecurangan yang di lakukan sejumlah oknum. Sebab, kondisi ini kini telah menjadi kegaduhan di kalangan guru honor,” katanya.
Dari berkas yang disampaikan, kata Rajudin, dirinya melihat ada upaya sistematis yang di lakukan sejumlah oknum di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Medan. “Ini perlu menjadi perhatian. Wali Kota Medan bisa menindaklanjuti persoalan ini,” harapnya.
Juru bicara FGTT, Nita Novianti, mengatakan penyampaian data dugaan guru bodong lolos PPPK di Kota Medan merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Para guru honor keberatan dengan adanya dugaan permainan sejumlah oknum meloloskan guru yang tidak pernah mengajar, lolos seleksi penerimaan PPPK.
Salah seorang guru, Sofyan Harahap, mengaku ada guru di SD 060879 Jalan Pendidikan No. 20, Kecamatan Medan Timur berinisial AOH lulus PPPK. Padahal, yang bersangkutan tidak pernah mengajar di sekolah itu.
“AOH ini terdaftar sebagai guru honor pada Juli 2020 dan sudah di daftarkan di Dapodik UPT SD Negeri 060879. Tapi, guru tersebut tidak pernah mengajar dan sampai sekarang tidak pernah menerima honor,” terangnya.
Dari penelusuran data di Dinas Pendidikan, sebut Sofyan, SK guru honor AOH ditandatangani Kepsek SD 060879 pada Juli 2020. Dari SK guru honor yang dikeluarkan Kadis Pendidikan Kota Medan, Adlan, pada Januari 2021 tidak ditemukan nama AOH. “Kami minta persoalan ini agar bisa di tindaklanjuti,” harapnya. (sat)