Sumut

Hingga Medio Maret, 918 Kasus Kekerasan Terjadi di Sumut

Spread the love

Inspirasinews – Simalungun, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu), R Sabrina, menyebutkan berdasarkan data dari aplikasi Simfoni PPA hingga 12 Maret 2021, jumlah kasus kekerasan yang terjadi di Sumut sebanyak 918 kasus, dengan jumlah korban sebanyak 1.058 orang.

“Dari jumlah korban itu, sebanyak 267 orang anak laki-laki, 449 orang anak perempuan dan 340 orang perempuan dewasa,” sebut Sekdaprovsu ketika membuka Pelatihan Simfoni PPA, yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Kabupaten Simalungun, Selasa (30/3/2021).

Kasus yang paling banyak terjadi, kata Sabrina, adalah kasua kekerasan seksual sebanyak 453 orang, kekerasan fisik 343 orang dan psikis 264 orang.

Hal tersebut, kata Sabrina, belum menggambarkan kejadian sesungguhnya. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang di lakukan, sebut Sabrina, masih ada beberapa kabupaten/kota belum optimal meng-input data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ke dalam aplikasi.

Menurut Sabrina, akurasi data sangat penting dalam penanganan dan pencegahan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ketidakakuratan data dapat menyulitkan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan terkait tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Makanya, perlu di lakukan pencatatan dan pelaporan terstandar di seluruh Indonesia. Pencatatan dapat di lakukan dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA). Dengan adanya aplikasi ini, akan lebih mudah melakukan analisis data,” sebutnya.

Sabrina berharap, ke depan setiap lembaga dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten/Kota setelah mengikuti pelatihan ini, dapat melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan kasus secara lengkap dan optimal.

“Semoga dengan pelatihan ini kita bisa menggunakanya dengan baik. Dengan penggunaan aplikasi ini dapat memudahkan analisa data kekerasan secara komprehensif, sebagai bahan pengambilan keputusan baik di tingkat pusat maupun daerah,” ujar Sabrina.

Senada dengan itu Kepala Dinas PPPA Sumut, Nurlela, mengharapkan para peserta dapat bekerja lebih baik lagi dalam hal meng-input data.

“Setelah kembali ke daerah masing-masing, lakukanlah pendataan yang baik, karena dari 33 kabupaten/kota di Sumut hanya 10 yang mendapat Dana Alokasi Khusus dari  Kementerian PPPA, karena salah satu indikator penilaian untuk mendapatkan DAK adalah data pelaporan dalam data Simfoni PPA,” kata Nurlela. (insp01)



 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *