Ekbis

Program 500K Eksportir Diresmikan, GPEI: Pentingnya Literasi Ekspor bagi Generasi Muda Melalui Sekolah Ekspor

Spread the love

Inspirasinews – Jakarta, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, bersama Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi serta Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno, meresmikan program 500K Eksportir di Jakarta, Rabu (17/2/2021).

Peresmian program 500K Eksportir baru melalui link zoom itu, di ikuti Ketua GPEI Sumut, Hendrik H Sitompul, Wakil Ketua Paskalis Sitompul, Delpius Ginting, Job Purba dan Badan Hukum Donsisko Peranginangin.

Teten Masduki mengatakan, agenda menambah 500.000 eksportir baru akan ikut meningkatkan kontribusi ekspor pelaku UMKM. Hal ini penting, mengingat kontribusi ekspor UMKM di Indonesia terbilang rendah.

Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, sebut Teten, kontribusi UMKM di Indonesia terhadap ekspor nasional sekitar 14,3 persen. Kontribusi ini relatif rendah di bandingkan dengan sumbangan ekspor di negara-negara Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik yang mencapai 35 persen.

Teten mengatakan, banyak produk UKM yang potensial di ekspor, seperti produk berbasis pertanian dan perikanan. Selain itu, katanya, ada pula produk mebel, dekorasi rumah, kosmetika, produk herbal, dan mode Muslim.

Kementerian Koperasi dan UKM, tambah Teten, tengah menginventarisasi pelaku UKM yang menghasilkan produk potensial ekspor. ”Fokus kegiatan kami berupa pendampingan berkelanjutan untuk menyiapkan kapasitas dan daya saing produk UMKM,” ujar Teten.

Senada dengan itu, Muhammad Lutfi, menambahkan salah satu tugas yang di amanatkan Presiden Joko Widodo adalah membina UMKM agar dapat melakukan penetrasi ke pasar ekspor.

“Para calon pengekspor perlu memahami seluk- beluk perdagangan di pasar internasional. Pemangku mesti berkolaborasi guna meningkatkan literasi ekspor bagi generasi muda yang berminat menggarap potensi pasar global,” katanya.

Sementara, Benny Soetrisno, mengatakan ekspor perlu di dukung dengan menimbang peran aktivitas tersebut dalam mewujudkan dua kepentingan nasional, yakni pembukaan lapangan kerja dan perolehan devisa.

”Semangat untuk mendorong ekspor ini sudah ada di mana-mana, tinggal di kolaborasikan dan di satukan,” kata Benny.

Benny menyatakan, dirinya mulai menjadi pengekspor sejak 1982. Segenap pengalaman, termasuk jatuh bangun di lapangan, menjadi pelajaran yang mengasah kemampuannya dalam kegiatan ekspor.

”Saat saya memulai ekspor dulu tidak ada sekolahnya. Saya belajar di lapangan. Selain membutuhkan waktu, ongkosnya juga mahal karena sering diklaim dan bahkan hampir bangkrut,” kata Benny.

Berkaca pada pengalaman itu, kata Benny, dirinya berdiskusi dengan Ketua Komite Tetap Bidang Ekspor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Handito Joewono, mengenai arti penting literasi ekspor bagi generasi muda. Hal ini agar para calon pengekspor tersebut tidak perlu mengeluarkan ongkos terlalu mahal.

GPEI di Surabaya telah memulai upaya ini dengan berpegangan pada buku tata cara pembayaran dan tata cara ekspor barang ke seluruh dunia yang diterbitkan Kamar Dagang International. ”Literasi ekspor ini relevan karena cara pembayaran ekspor pun semakin beragam,” ujar Benny.

Sedangkan, Handito Joewono, yang juga menjadi Kepala Sekolah Ekspor, mengatakan serangkaian kegiatan bersama telah dil akukan untuk mendorong ekspor. Pada 19 Desember 2019 dilepas ekspor perdana satu kontainer produk usaha kecil menengah (UKM) melalui Pusat Logistik Berikat E-Commerce di Marunda, Jakarta.

Keinginan mengekspor produk UKM pun meningkat. Pada 19 Agustus 2020 Sekolah Ekspor di resmikan untuk mengakomodasi animo mempelajari ekspor yang juga meningkat pesat. ”Sampai hari ini, 2.700 lebih peserta terdaftar di Sekolah Ekspor daring,” ujarnya.

Pada 2021, kata Handito, kolaborasi di lakukan lebih intensif bersama GPEI dengan mendirikan Sekolah Ekspor UKM dan Ekonomi Kreatif. Kolaborasi untuk mencetak eksportir baru juga dilakukan bersama Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Indonesia E-Commerce Association, dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia. (rel/insp01)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *