Inspirasinews – Medan, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, meminta dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terkait ketersediaan rumah sakit sebagai tempat pelayanan dan penanganan pasien terpapar Covid-19, mengingat semakin minimnya kapasitas rumah sakit untuk menampung pasien terpapar Covid-19 itu.
Permintaan itu disampaikan, Akhyar Nasution, kepada Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada Rakor Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 di Sumatera Utara secara virtual di Command Center Balai Kota Medan, Senin (25/1/2021) yang diikuti seluruh Bupati dan Wali Kota se-Sumut.
Dalam beberapa waktu terakhir ini, kata Akhyar, terjadi peningkatan angka kasus di Kota Medan. “Jadi, kami berharap kepada Bapak Gubsu untuk membantu penguatan fasilitas kesehatan guna mengantisipasi terjadinya lonjakan dan peningkatan jumlah pasien. Namun, kita berharap angka kasus dapat dikendalikan,” kata Akhyar.
Akhyar mengakui, rumah sakit yang di tunjuk sebagai tempat penanganan pasien Covid-19 hampir penuh. “Hampir semua rumah sakit penuh. Besar harapan kami, masalah ini dapat ditangani bersama-sama,” pinta Akhyar.
Menyikapi hal itu Gubsu, Edy Rahmayadi, mengatakan akan mendukung penuh Pemko Medan dalam memenuhi ketersediaan fasilitasi kesehatan untuk penanganan pasien Covid-19. “Untuk ini, secara all out saya akan membantu. Kita atasi bersama,” jelas Gubsu.
Kepada seluruh Bupati dan Wali Kota, Gubsu, menyampaikan beberapa arahan agar penanganan Covid-19 di Sumut berjalan efektif. Ada 8 pesan kunci disampaikan Gubsu yang bertujuan untuk menyamakan langkah, visi, misi dan persepsi dalam penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.
Kedelapan pesan kunci tersebut, yakni peningkatan penegakan disiplin dan hukum terhadap protokol kesehatan, antisipasi peningkatan Bed Occupancy Ratio (BOR) atau angka penggunaan tempat tidur di rumah sakit.
“Caranya yakni optimalisasi tempat tidur RSUD dan RS Swasta, serta lakukan peningkatakan kapasitas 30-40 % dengan segera. Kemudian, penambahan rumah sakit rujukan baru/RS lapangan/pendirian tenda darurat di depan RS dan penguatan kualitas layanan fasilitas kesehatan di masing-masing daerah untuk mengurangi rujukan ke ibukota Provinsi Sumut,” tegasnya.
Kemudian, lanjut Gubsu, menurunkan angka kematian (Case Fatality Rate/CFR). Keempat, lindungi dokter dan tenaga kesehatan dan ke lima yakni pelaksanaan program vaksinasi.
“Selanjutnya, yang keenam adalah batasi kegiatan masyarakat sesuai instruksi yang telah disampaikan. Tujuh, pembelajaran tatap muka masih secara daring dan terakhir seluruh bupati dan wali kota untuk memastikan ketersediaan anggaran Covid-19 tahun 2021 mengingat angka kasus penyebarannya masih mengalami peningkatan,” jelasnya. (insp01)