Inspirasinews – Medan, Pemerintah Kota Medan menawarkan dua asetnya, yakni Medan Mall di Jalan MT Haryono dan Hotel Soechi Medan di Jalan Cirebon untuk dikelola pihak ketiga lagi. Sebab, kontrak kerjasama melalui mekanisme BOT (Build Operate Transfer) terhadap kedua aset tersebut akan berakhir tahun ini.
“Kita memberikan kesempatan kepada banyak pihak untuk mengontrak atau mengelola aset milik Pemko Medan. Yang penting, mereka harus mengikuti mekanisme dan aturan yang telah ditetapkan Pemko Medan,” kata Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution, saat meninjau Hotel Soechi Medan, Selasa (2/6/2020).
Kehadiran, Akhyar, bersama sejumlah pimpinan OPD diterima Arif dan William, mewakili pihak Hotel Soechi Medan. Kondisi Hotel Soechi terlihat sangat sepi dan tidak ada aktifitas, karena sudah tidak beroperasi sejak pandemi Covid-19.
Akhyar mengakui, pandemi Covid-19 menyebabkan hotel di Kota Medan menghentikan sementara operasionalnya. Selain minimnya tamu, penutupan sementara dilakukan sebagai upaya untuk menghemat cost (biaya) yang harus dikeluarkan.
Banyaknya hotel yang menutup operasionalnya sementara, kata Akhyar, juga berdampak dengan minimnya retribusi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan dari sektor retribusi pajak hotel.
“Kalau kondisi seperti ini terus berlanjut hingga dua bulan kedepan, maka keuangan Pemko Medan juga terancam. Kita berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga bisnis perhotelan kembali berjalan lancar,” katanya.
Disisi lain, Akhyar, juga mengajak semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 saat ini, guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Selain memakai masker dimana pun berada, masyarakat juga selalu menjaga jarak (social distancing), menghindar kerumunan serta selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir maupun menggunakan hand sanitizer. “Jika ini dilakukan, insya Allah penyebaran Covid-19 dapat diputus,” ujarnya.
Terkait dengan tinjauan yang dilakukan, sebut Akhyar, pihaknya ingin melihat kondisi Hotel Soechi Medan yang merupakan aset Pemko Medan.
Sebab, katanya, tahun ini kontraknya dengan Pemko Medan berakhir dan akan kembali menjadi aset Pemko Medan.
“Kunjungan yang kita lakukan ini dalam rangka inventarisasi dan persiapan untuk serah terima kembali kepada Pemko Medan sesuai dengan kontrak. Disamping itu kita ingin prekonomian kembali berjalan dengan baik. Untuk itu bagi pihak-pihak yang ingin mengontrak atau mengelola aset ini, kita persilahkan dengan mengikuti mekanisme dan aturan yang telah ditetapkan Pemko Medan,” pungkasnya.
Sementara mewakili pihak Hotel Soechi Medan, Arif, menyampaikan kendati sudah tidak beroperasi, mereka juga harus mengeluarkan biaya untuk menggaji sekitar 20 orang guna menjaga hotel berlantai 12 dengan 267 kamar itu.
“Walaupun tutup, kami harus mengeluarkan biaya sekitar Rp100 juta lebih untuk membayar gaji kepada 20 orang tersebut,” jelas Arif.
Disamping itu, ungkap Arif, biaya yang paling besar dikeluarkan yakni pembayaran tagihan listrik setiap bulannya. Arif mengaku, pihaknya telah menyurati pihak PLN agar mau memberikan pengurangan biaya tagihan listrik. “Sampai kini belum ada balasan,” jelasnya. (insp01)