Inspirasinews – Medan, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Rajudin Sagala, meminta Plt Walikota Medan juga ikut memperhatikan nasib para Kepala Lingkungan (Kepling) dengan memberi honor tambahan, karena menjadi ujung tombak Pemko Medan di tengah masyarakat selama kasus virus corona (Covid-19).
“Jangan jadikan Kepling itu tumbal. Mereka pantas diperhatikan sebagaimana pemerintah juga memberi perhatian terhadap tim medis. Kalau tim medis bertemu dengan pasien yang sudah terpapar, nah kalau Kepling berjumpa dengan seluruh masyarakat hingga lebih rentan tertular virus,” ujar Rajudin Sagala kepada wartawan di Medan, Kamis (9/4/2020).
Menurut politisi PKS ini, honor tambahan untuk Kepling ini wajar diberikan seperti halnya juga diberikan pada tim Gugus Tugas yang dapat fee Rp340 ribu perhari ditambah uang makan.
“Kepling itu yang berhadapan langsung dengan warga. Dan saya sudah sampaikan ke Plt Walikota agar mereka juga diperhatikan. Jangan hanya jadi penonton saat ada pembagian beras tapi mereka pun tidak dikasih,” ucapnya.
Pemberian honor tambahan untuk Kepling ini, kata Rajudin, guna menghindari tindakan kecurangan dalam pembagian bantuan beras ke masyarakat. Karena ada laporan Kepling di Belawan mengurangi timbangan beras.
“Jangan hanya menghandalkan gaji mereka perbulannya. Padahal kerja mereka lebih banyak dan langsung berhadapan dengan masyarakat. Seperti saat pendataan penerima beras, Kepling sering dimarahi warga yang ngotot bantuan beras padahal ia mampu. Belum lagi kalau ada warga yang baru datang diduga virus corona, maka kepling harus berhadapan dengan mereka tanpa dilengkapi APD nya,” tegasnya.
Untuk bantuan beras itu sendiri, menurut Rajudin, dari anggaran Rp100 miliar yang telah disiapkan Pemko Medan akan ditambah lagi dari pengalihan anggaran DPRD Medan sebesar Rp200 miliar hingga Rp400 miliar sesuai kebutuhan sepanjang waktu status tanggap darurat corona.
“Ini keterpihakan DPRD Medan terhadap warga Medan ditengah kasus corona ini, jadi warga jangan cemas dan kebutuhan beras akan tetap mencukupi khususnya bagi masyarakat miskin, berpenghasilan rendah dan kehilangan penghasilan akibat corona. Masyarakat harus sabar karena pendataan terus dilakukan dan distribusi beras juga sudah diberikan secara bertahap,” tuturnya. (insp01)