Inspirasinews – Medan, Anggota Komisi III DPRD Kota Medan meminta agar Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan bisa meningkatkan jumlah wisatawan berkunjung ke Kota Medan agar PAD Kota Medan bertambah.
“Hingga saat ini tidak ada ikon yang dijadikan jargon untuk menarik wisatawan datang ke Kota Medan. Sama sekali tidak ada yang membuat wisatawan tertarik untuk datang ke Medan. Dikhawatirkan, tidak ada lagi wisatawan yang mau lagi singgah ke Medan,” kata anggota Komisi III DPRD Kota Medan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dispar, Senin (10/2/2020) yang dipimpin Ketua Komisi, M. Afri Rizki Lubis.
Seharusnya, kata Irwansyah, Dinas Pariwisata, bisa menjadi penyokong PAD dengan mengajak seluruh pihak bekerjasama, seperti hotel dan para UKM. “Karena, banyak provinsi lain berkembang dari hasil pariwisatanya,” ujarnya.
Sementara, Hendri Duin, mengatakan Dinas Pariwisata harus mempunyai konsep yang jelas agar orang tertarik berkunjung ke Kota Medan.
“Harus ditetapkan dimana letak alun-alun Kota Medan dan apa ciri khas Kota Medan. Seperti becak Medan yang selama ini sudah menjadi ikon. Tapi, sampai sekarang becak yang menjadi kebanggaan Kota Medan itu sudah tidak ada lagi,” katanya.
Hendri Duin mengharapkan, agar Dinas Pariwisata fokus dalam mengembangkan pariwisata, karena banyak hal yang layak dijual di Kota Medan untuk menarik perhatian wisatawan datang.
Menanggapi hal itu Kadis Pariwisata Kota Medan, Agus Suriono, mengatakan pihaknya saat ini tengah berusaha untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kota Medan.
“Dalam menarik perhatian wisatawan ke Kota Medan, kami telah melaksanakan even-even yang berbasis budaya seperti Colorful Medan dan melakukan promosi wisata di Lapangan Merdeka, Taman Teladan dan Lapangan Gajah Mada. Juga menjadikan kota tua Kesawan sebagai salah satu program kami,” jelas Agus.
Selanjutnya, kata Agus, pihak hotel-hotel melalui aplikasi pihaknya telah memberikan pengarahan dan bimbingan agar hotel-hotel tersebut bekerjasama dalam mengembangkan pariwisata Kota Medan.
“Kami juga melakukan pengembangan pariwisata di Medan Utara, seperti Manggrove dan Danau Siombak. Memang masih ada kendala, karena hutan Manggrove yang ada di Sicanang masih dalam masalah kepemilikan,” katanya. (insp01)