Inspirasinews – Jakarta, Jantung adalah salah satu indikator kesehatan di dalam tubuh yang penting. Detakjantung mengukur seberapa banyak jantung berkontraksi atau berdetak per menit. Lalu, berapa detak jantung normal per menit?
Kecepatan detak jantung berbeda-beda, tergantung dari aktivitas fisik dan respon emosional. Detak jantung istirahat berarti adalah detak jantung ketika Geng Sehat sedang rileks. Meskipun detak jantung normal tidak memastikan seseorang benar-benar sehat, detak jantung tetap berguna umumnya digunakan untuk mengidentifikasi beberapa masalah kesehatan.
Detak Jantung Normal Per Menit
Detak jantung mengukur berapa kali jantung berdetak per menit. Kamu perlu tahu detak jantung normal per menit. Setelah berusia 10 tahun, seseorang biasanya memiliki 60 – 100 detak jantung per menit ketika sedang istirahat. Detak jantungakan meningkat ketika Kamu sedang olahraga.
Ada pula rekomendasi detak jantung maksimum yang disesuaikan dengan usia setiap orang. Bukan hanya kecepatan detak jantung yang penting. Ritme jantung juga penting. Pasalnya, detak jantung yang tidak teratur bisa menjadi pertanda penyakit yang serius.
Apa Itu Detak Jantung?
Detak jantung adalah hitungan berapa kali jantung berdetak selama satu menit. Detak jantung normal per menit dipengaruhi oleh banyak hal. Jantung sendiri adalah organ berotot yang ada di tengah dada. Ketika berdetak, jantung memompa darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Jantung yang sehat menyuplai tubuh dengan darah yang kaya oksigen dengan kecepatan yang tepat juga. Contohnya, ketika Kamu merasa takut atau kaget, tubuh secara otomatis memproduksi hormon adrenalin yang menyebabkan detak jantunglebih cepat. Hal ini mempersiapkan tubuh untuk menggunakan lebih banyak oksigen dan energi untuk menyeimbanginya.
Banyak orang yang menyangka bahwa denyut nadi itu sama dengan detak janung. Denyut nadi adalah seberapa banyak per menit arteri melebar dan berkontraksi sebagai respon terhadap aktivitas memompa yang dilakukan jantung.
Namun, memang denyut nadi pasti serupa dengan detak jantung. Pasalnya, kontraksi jantung menyebabkan peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Jadi, mendeteksi denyut nadi juga mengukur detak jantung.
Detak Jantung Normal Saat Istirahat
Memiliki detak jantung normal per menit itu penting. Kamu juga perlu mengidentifikasi jika detak jantung Kamu normal atau tidak. Kalau penyakit atau cedera tertentu melemahkan jantung, maka organ tersebut tidak akan menerima darah yang cukup untuk bisa berfungsi dengan normal.
National Institutes of Health mempublikasikan informasi tentang detak jantungnormal saat istirahat. Detak jantung biasanya menjadi semakin lemah seiring dengan bertambahnya umur.
Detak jantung istirahat yang normal untuk orang dewasa di atas 10 tahun, termasuk orang yang sudah memasuk masa lanjut usia, adalah antara 60 – 100 detak per menit (bpm). Atlet yang menjalani latihan dengan intesitas tinggi biasanya memiliki detakjantung di bawah 60 bpm, bahkan terkadang mencapai 40 bpm.
Berikut tabel yang menunjukkan detak jantung istirahat sesuai dengan usia, yang dipublikasikan oleh NIH:
Usia | Detak Jantung Normal (bpm) |
1 bulan | 70 – 90 |
1 – 12 bulan | 80 – 160 |
1 – 2 tahun | 80 – 130 |
3 – 4 tahun | 80 – 120 |
5 – 6 tahun | 75 – 115 |
7 – 9 tahun | 70 – 110 |
Di atas 10 tahun | 60 – 100 |
Detak jantung istirahat bisa beragam, yang penting masih di dalam batas yang sudah disebutkan di atas. Detak jantung bisa meningkat sebagai respon terhadap beragam perubahan, termasuk olahraga, suhu tubuh, kondisi emosional, posisi tubuh, dan lainnya.
Target Detak Jantung Saat Olahraga
Detak jantung meningkat saat olahraga. Jadi detak jantung normal per menit ketika olahraga berbeda dengan saat istirahat. Ketika berlatih atau olahraga, jangan terlalu banyak meningkatkan ketegangan pada jantung.
Namun, setiap orang juga butuh peningkatan detak jantung normal per menit saat olahraga untuk menyesuaikan kebutuhan oksigen dan energi tubuh. Meskipun detakjantung meningkat akibat aktivitas fisik, namun tubuh tetap akan menyesuaikan batas detak jantung maksimal.
Latihan kardiovaskular memiliki tujuan untuk mengurangi target detak jantung. Target detak jantung yang ideal berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Kamu juga harus tahu detak jantung maksimum diri sendiri. Mengetahui hal tersebut menunjukkan kemampuan jantung secara menyeluruh.
American Heart Association (AHA) menyatakan bahwa detak jantung maksimal saat olahraga biasanya sekitar 220 bpm dikurangi usia orang tersebut. Tabel di bawah ini menunjukkan zona target detak jantung untuk setiap usia.
Detak jantung seseorang harus berada di batasan yang sesuai dengan usianya ketika sedang berolahraga pada intensitas 50 – 80 persen.
Usia | Zona target detak jantung pada intensitas 50 – 85 % (bpm) | Rata-rata detak jantung maksimal pada intensitas 100 persen (bpm) |
20 | 100 – 170 | 200 |
30 | 95 – 162 | 190 |
35 | 93 – 157 | 185 |
40 | 90 – 153 | 180 |
45 | 88 – 149 | 175 |
50 | 85 – 145 | 170 |
55 | 83 – 140 | 165 |
60 | 80 – 136 | 160 |
65 | 78 – 132 | 155 |
70 | 75 – 128 | 150 |
Direkomendasikan agar orang yang olahraga secara rutin untuk memastikan agar target detak jantungnya sehat. AHA merekomendasikan jumlah dan tingkat olahraga per minggu ini:
Olahraga | Contoh | Menit | Keteraturan | Total menit per minggu |
Aktivitas aerobik dengan intensitas sedang | Berjalan kaki, kelas aerobik | Setidaknya 30 | 5 hari per minggu | Lebih dari 150 |
Aktibitas aerobik dengan intensitas tinggi | Lari | Setidaknya 25 | 3 hari per minggu | Lebih dari 75 |
Aktivitas untuk memperkuat otot dengan intensitas sedang hingga tinggi | Angkat beban | – | 2 hari per minggu | – |
Aktivitas aerobik dengan intensitas sedang hingga tinggi | Olahraga bola, bersepeda | Sekitar 40 | 3 – 4 per minggu | – |
Ritme Jantung Tidak Normal
Kecepatan detak jantung bukanlah satu-satunya faktor yang harus diperhatikan ketika mempertimbangkan kesehatan seseorang. Selain tahu tentang detak jantung normal per menit, Kamu juga perlu tahu tentang ritme detak jantung.
Jantung harus berdetak dengan ritme yang tenang dan teratur. Selain itu, harus ada jarak yang sama di antara setiap detak. Otot memiliki sistem elektrik yang memberi informasi kepada otot jantung untuk berdetak dan mendorong darah ke seluruh tubuh. Sistem elektrik yang rusak bisa menyebabkan ritme jantung yang tidak sehat.
Merupakan hal yang normal jika detak jantung beragam selama seharian sebagai respon terhadap olahraga, kecemasan, kesenangan, dan ketakutan. Namun, kalau sedang istirahat, tidak seharusnya jantung berdetak dengan cepat.
Jika Kamu merasa jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat, bicarakan dengan dokter tentang gejala yang Kamu alami. Ada banyak jenis ritme jantung yang tidak normal. Jenisnya tergantung dari dimana letak ritme tidak normalnya di dalam jantung, dan apakah kondisi itu menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat.
Ritme abnormal yang paling umum adalah fibrilasi atrium. Ritme jantung cepat atau yang juga disebut takikardia, beberapa kondisi tersebut diantaranya:
- Takikardia supraventikular
- Inapporpriate sinus tachycardia
- Atrial flutter
- Fibrilasi atrium
- Takikardia ventrikular
- Fibrilasi ventrikular
Menjaga Detak Jantung Normal
Detak jantung sehat itu penting untuk melindungi kesehatan jantung. Jadi, penting bagi Kamu untuk tahu detak jantung normal per menit.
Meskipun olahraga penting untuk kesehatan jantung, ada langkah lain yang bisa dilakukan untuk melindungi kesehatan jantung, termasuk:
Mengurangi stres: stres bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Ada beberapa cara untuk menjaga agar stres terkontrol, termasuk melakukan pernapasan dalam, yoga, dan meditasi.
Berhenti merokok: merokok bisa meningkatkan detak jantung, sehingga berhenti melakukan kebiasan buruk ini bisa membantu menjaga kesehatan jantung.
Menurunkan berat badan: semakin tinggi berat badan Kamu, semakin keras jantungbekerja.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Jadi, Geng Sehat harus menjaga kesehatan jantung. Menjaga detak jantung normal per menit adalah cara termudah untuk menjaga dan melindungi jantung. (insp01/gsc)