Inspirasinews – Medan, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Medan, Ilhamsyah, mengaku miris melihat kondisi Dinas Pencegahan dan Pemadam (P2K) Kota Medan. Pasalnya, Kota Medan sebagai kota terbesar di Indonesia, tidak didukung fasilitas penunjang pemadam kebakaran yang memadai.
“Dengan penduduk hampir tiga juta jiwa dan luas wilayah lebih dari 300 ribu meter persegi, tapi minim fasilitas. Kita miris melihat ini,” tegas Ilhamsyah dalam rapat pembahasan R-APBD Kota Medan TA 2020 dengan Dinas P2K, Minggu (25/8/2019) yang dipimpin Ketua Komisi, Abdul Rani.
Ketua Fraksi Partai Golkar itu menilai menilai Dinas P2K merupakan dinas yang diabaikan. “Sebagai kota terbesar, harusnya Kota Medan memiliki komitment terhadap Dinas P2K,” kata Ilhamsyah.
Sebelumnya Kadis P2K, Albon Sidauruk, memaparkan pihaknya saat ini memiliki 118 hidrant dan hanya 13 titik yang berfungsi.
“Kita sudah cek semua mulai dari Deli Tua hingga Diski, banyak hidrat tidak berfungsi. Bahkan, di Komplek Kantor Walikota Medan, hidrant dan pompanya tidak berfungsi,” jelas Albon.
Kondisi hidrant di sepanjang Jalan SM Raja, sebut Albon, seluruhnya tidak berfungsi. “Disimpang UISU ada satu hidrant masih bagus, hanya saja kondisi airnya tidak memungkinkan sehingga tidak bisa digunakan,” paparnya.
Kondisi serupa, sebut Albon, juga terjadi di kawasan Jalan Diponegoro, dimana hanya satu hidrant yang berfungsi tepatnya di depan Gedung Keuangan Negara. “Akibat minimnya hidrant ini, armada pemadam terpaksa harus pulang ke pos untuk mengambil air,” katanya.
Buruknya kondisi hidrant ini, sambung Albon, juga diakibatkan kurangnya koordinasi antara instansi. “Dari 118 hindrant ini, juga ada hidrant yang terturup trotoar dan taman,” ujarnya.
Terkait ketersediaan armada, Albon, mengakui saat ini memiliki 34 unit, 26 diantaranya merupakan armada pemadam kebakaran. (insp01)