Inspirasinews – Medan, Walikota Medan, Dzulmi Eldin, mengakui Pemerintah Kota telah melakukan pengurangan program perbaikan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Pengurangan anggaran ini akibat adanya perubahan metode pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dari swakelola menjadi pengadaan langsung,” kata Walikota dalam nota jawabannya menanggapi pemandangan umum farksi terhadap nota pengantar P-APBD Kota Medan TA 2019 dalam sidang paripurna DPRD Kota Medan, Kamis (8/8/2019).
Walikota juga mengakui, pihaknya menurunkan anggaran peningkatan pengaspalan jalan yang semula Rp58 miliar menjadi Rp53 miliar. “Program peningkatan pengaspalan jalan dan pembangunan saluran drainase mengalami penurunan pagu anggaran. Namun dalam pelaksanaannya tetap maksimal dengan skala prioritas,” ungkapnya.
Dalam nota jawaban itu, Walikota, tidak menanggapi pertanyaan Fraksi Partai Demokrat terhadap pengadaan meubeler di Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat tidak sependapat terhadap pengadaan meubeler pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dimana anggaran bertambah dari semula Rp278 juta lebih menjadi Rp651 juta. “Dalam pandangan kami ini terlalu boros,” kata jurubicara FPD, Parlaungan Simangunsong.
FPD juga melihat ada ketidaksingkronan dalam penjabaran Perubahan APBD TA 2019, seperti untuk program perbaikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Kota Medan, semula Rp24 miliar lebih menurun menjadi Rp15 miliar lebih.
Program peningkatan jalan pengaspalan jalan, semula Rp58 miliar lebih menurun menjadi Rp53 miliar lebih. Sedangkan pada program pembangunan saluran drainase / gorong-gorong semula Rp207 miliar lebih, turun menjadi Rp191 miliar lebih. Terakhir penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan semula Rp5 miliar lebih turun menjadi Rp3 miliar.
“Kita sangat berharap agar peningkatan alokasi anggaran pada setiap SKPD atau OPD harus benar-benar direalisasikan secara optimal,” harapnya. (Insp01)