Medan

100 Hari Kerja, Bobby: Tak Ada Target Spesifik!

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Wali Kota Medan, M. Bobby Afif Nasution, mengatakan tidak ada yang spesifik untuk target 100 hari kerja dirinya bersama Wakil Wali Kota dalam memimpin Kota Medan.

“Sejak awal sudah kami sampaikan. Program yang dibuat itu untuk 1 periode, bukan pertiga bulan,” kata Bobby Nasution di dampingi Wakil Wali Kota, Aulia Rachman dan Sekda Wiriya Alrahman menjawab wartawan di Balai Kota Medan, Senin (7/6/2021).

Bobby mengatakan, pihaknya telah menetapkan lima program prioritas utama pembangunan Kota Medan dan untuk mencapainya membutuhkan dukungan Forkopimda dan seluruh stakeholder serta Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Gambaran dan rangkaiannya sudah kita lihat. Mudah-mudahan, dengan dukungan dan bantuan seluruh stakeholder dan Forkopimda bisa tercapai,” katanya.

Terkait penafsiran Pemkot Medan tidak memberikan bantuan kepada pelayan masyarakat berusia di atas 60 tahun sebagaimana tertuang dalam Perwal No. No. 17 tahun 2021, Bobby, menegaskan tidak benar.

“Maksudnya tidak seperti itu. Sebagai contoh penggali kubur, masa penggali kubur usianya di atas 60 tahun. Ini bagaimana efektifitas dari beberapa program yang ada di Pemkot Medan bisa berjalan. Kemudian, maghrib mengaji usianya tidak dari 60 tahun lagi. Itu sebenarnya perpanjangan dari Perwal yang sudah ada,” jelasnya.

Mengenai e-parking, Bobby, mengungkapkan Pemkot Medan akan menambah rusa jalan lainny selain kawasan Kesawan dengan melibatkan banyak Perbankan, sehingga memudahkan masyarakat untuk menggunakannya.

“Masyarakat bisa menggunakan banyak Perbankan, karena kita tidak mengarahkan kepada satu pengguna jasa saja. Kalau hari ini kan masih ada keterbatasan, sistemnya yang akan kita perbaharui. Mudah-mudah nanti semua bisa menggunakan barcode dan e-money,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Bobby, juga menerangkan saat ini Pemkot Medan terus melakukan berbagai upaya agar penyebaran Covid-19 dapat menurun.

“Soal rencana pembelajaran tatap muka, kita tidak mau sekedar coba-coba. Kita akan lihat apa yang sudah di lakukan dan seperti apa efeknya. Mungkin, penerapan pembelajaran tatap muka tidak seperti dulu, mungkin beberapa persen dulu yang hadir. Kita akan terus lihat sistem penerapannya apa,” ujarnya. (insp01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *