Ekbis

Dukung Sekolah Ekspor & Market Place Digital, BKPB Siap Jadi Mentor GPEI Sumut

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Balai Karantina Pertanian Belawan (BKPB) menyatakan siap menjadi mentor bagi Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumatera Utara serta siap mendukung rencana membuka Sekolah Ekspor dan merancang Market Place Digital.

“Kita siap mendukung, karena Sekolah Ekspor itu sangat penting. Kita juga akan membuka Mall Ekspor,” tegas Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Hasrul, saat menerima kunjungan GPEI Sumut dipimpin Ketuanya, Hendrik H Sitompul, didampingi Wakil Ketua Condrad A Naibaho, Job Purba, Badan Hukum Donsisko Perangin angin dan Staff Egi Simarmata, akhir pekan kemarin.

Pembangunan mall ekspor itu, kata Hasrul, guna memberikan gambaran secara jelas ketika sebuah negara mempertanyakan bagaimana proses starting. “Makanya perlu sinergitas dengan GPEI Sumut untuk menggali potensi ekspor di Sumut,” katanya.

Mall ekspor itu, sebut Hasrul, nanti akan dibangun di Pelabuhan Belawan. “Mungkin akhir tahun ini akan selesai. Nanti ada namanya aplikasi ekspor, semua komunitas yang ada di Sumut masuk daftar di aplikasi tersebut. Yang menentukan harganya adalah kabupaten/kota dan di update tiap minggu. Jadi, kita mengkomunikasikan dan menyiapkan media,” ungkap Hasrul.

Sebelumnya Ketua GPEI Sumut, Hendrik H Sitompul, mengajak Balai Besar Karantina Pertanian Belawan untuk menggali potensi ekspor di Sumut.

Program awal tahun 2021 GPEI Sumut, jelas Hendrik, adalah membuka Sekolah Ekspor dan merancang Market Place Digital.

“Tujuannya 5entu untuk mempromosikan produk-produk barang ekspor yang ada di Sumut. Ini tentunya bersinergi dengan rencana Balai Besar Karantina Pertanian Belawan untuk membuka Mall Ekspor,” kata Hendrik.

Para eksportir, sebut Hendrik, harus di dampingi supaya ada gairah untuk melakukan ekspor. “Perusahaan ekspor itu ada 2 tipe, yaitu hanya jasa perusahaan dan satu lagi pemilik barang. Para pemilik barang tidak berkembang karena perusahaan jasa ekspor tidak pernah memikirkan pemilik barang. Para pemilik barang harus di dorong supaya mereka bisa mandiri melakukan ekspor sendiri,” pungkas Hendrik. (rel/insp01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *