Ekbis Sumut

BPS Sebut IPH di Sumut Tunjukkan Tren Menurun

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Badan Pusat Statistik (BPS) sebut Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Sumut tunjukkan tren menurun mencapai 3,49%, khususnya untuk komoditas cabai merah, beras dan bawang merah.

BPS sebut IPH di Sumut tunjukkan tren menurun itu disampaikan Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, pada Rakor Pengendalian Inflasi tahun 2025, Selasa (11/11/2025).

Rakor di pimpin Sekjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, itu diikuti seluruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. Pemprov Sumut diikuti Pj Sekdaprov Sumut, Sulaiman Harahap, secara virtual dari Sumut Smart Province, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.

“Penurunan IPH di Sumut terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, Padanglawas, Tapanuli Selatan, Kota Tebingtinggi, Batubara, Tapanuli Utara dan Kota Tanjungbalai,” kata Amalia.

Amalia juga melaporkan, inflasi tahun kalender (year to date) Oktober 2025 sebesar 2,10%, dipengaruhi oleh komoditas makanan, minuman dan tembakau. Target inflasi nasional tahun 2025 ditetapkan sebesar 1,5%–3,5%. Hingga Oktober, terdapat empat provinsi dengan inflasi di atas 3,5% yakni Sumatera Barat, Riau, Aceh, dan Sulawesi Tengah. “Sementara inflasi Sumut pada periode yang sama mencapai 3,39%,” katanya.

Pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III-2025, tambah Amalia, mencapai 5,04% (year on year), sementara Sumut mencatat pertumbuhan 4,55% pada periode yang sama.

Sedangkan, Tomsi Tohir, menyampaikan Rakor bertujuan memberikan atensi terhadap daerah-daerah dengan tingkat inflasi tinggi dan membahas langkah-langkah konkret dalam pengendalian harga di lapangan. 

Beberapa strategi yang disampaikan dalam Rakor antara lain penguatan kerja sama antardaerah, inspeksi mendadak (sidak) ke pasar, serta pelaksanaan operasi pasar murah guna menekan lonjakan harga komoditas.

“Upaya ini penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Inflasi yang terkendali menjaga daya beli masyarakat, mendukung iklim investasi, dan menstabilkan harga kebutuhan pokok,” ujar Tomsi. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *