Medan

Hadi Suhendra: Sekolah Harus Jadi Tempat Aman & Nyaman Bagi Anak

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Hadi Suhendra, menegaskan sekolah harus jadi tempat aman dan nyaman bagi anak, sehingga anak merasa tenang dalam menuntut ilmu dan bermain di lingkungan sekolah.

Hadi Suhendra menegaskan, sekolah harus jadi tempat aman dan nyaman bagi anak itu disampaikannya menjawab wartawan di Medan, Jumat (1/8/2025). Penegasan itu disampaikannya menyikapi peristiwa penculikan anak saat hendak pulang sekolah di wilayah Kecamatan Medan Marelan.

Pria yang akrab disapa, Hendra, itu mengaku sangat miris atas kejadian itu. Dia meminta, sekolah di Kota Medan, baik negeri maupun swasta untuk menjadikan peristiwa penculikan itu sebagai pembelajaran.

Peristiwa ini, kata politisi Partai Golkar itu, akan menjadi momok dan membuat para orang tua merasa khawatir atas keselamatan anaknya di sekolah. “Jangan sampai sekolah di nilai sebagai tempat tidak lagi aman untuk anak. Sekolah bukan hanya tempat untuk menempuh pendidikan dan membentuk karakter, tetapi sekolah juga harus menjadi tempat aman bagi siswa dari semua bentuk kekerasan, termasuk aksi penculikan,” ungkapnya.

Legislator dari Dapil II meliputi Kecamatan Marelan, Medan Labuhan dan Medan Belawan itu, meminta meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan untuk memberikan arahan kepada seluruh sekolah di Kota Medan melalui petunjuk teknis (juknis) terkait aktivitas antar/jemput anak di sekolah.

“Harus ada aturan ataupun juknis terkait aktivitas antar/jemput siswa di sekolah. Jangan sampai ada lagi siswa dijemput oleh orang tidak dikenal, baik tidak di kenal oleh siswa, orang tua siswa ataupun pihak sekolah. Jangan sampai peristiwa penculikan seperti ini terulang lagi,” tegasnya.

Di ketahui, seorang anak berusia 8 tahun menjadi korban penculikan di Kawasan Kecamatan Medan Marelan, Kamis (31/7/2025) saat pulang dari sekolah sekitar pukul 10.25 WIB.

Saat itu, korban didatangi dua wanita tidak di kenal dan membujuknya masuk ke dalam mobil. Kemudian, pelaku membawa korban ke rumahnya sembari memberikan sepucuk surat kepada nenek korban, sementara orang tua korban dalam perjalanan menjemput korban ke sekolah.

Dalam surat itu, pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta dan mengancam akan menjual organ tubuh korban jika tidak di penuhi. Peristiwa itu dilaporkan ke Mapolsek Medan Labuhan.

Mendapat laporan itu, petugas Polsek Medan Labuhan bersama Polres Belawan melakukan pengejaran. Dalam tempo 1×24 jam, petugas berhasil menangkap tiga orang pelaku dari kawasan Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.

Ternyata, satu dari tiga pelaku masih ada hubungan keluarga dengan ibu korban. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga pelaku saat ini mendekam di RTP Polsek Medan Labuhan. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *