Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus dorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa survive dan bisa meningkat melalui program-program khusus, kebijakan, pembukaan centra UMKM serta mempermudah akses menjadi mitra pemerintah dan lainnya.
Bobby Nasution mengatakan, Pemprov Sumut terus dorong UMKM bisa survive pada acara Kick of Program Fast Track Youngpreneur (FYP) di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (26/5/2025).
Menurut Bobby, UMKM memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sumut. Berdasarkan data BPS, sebutnya, 60% populasi Sumut merupakan kelompok usia produktif (sekitar 9 juta jiwa). Ini merupakan potensi besar untuk kewirausahaan.
“Sekitar 5% dari usia produktif tersebut menjadi wirausaha aktif, berarti ada sekitar 450.000 usaha baru. Kalau usaha tersebut rata-rata butuh 2-3 karyawan, maka di perlukan 1,3 juta tenaga kerja, dampaknya itu akan sangat besar. Negara maju itu, rata-rata sekitar 4,5% populasi produktifnya berwirausaha dan itu saja dampaknya sangat besar,” kata Bobby.
Presiden Prabowo Subianto, sebut Bobby, menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2028-2029 sebesar 8%. Angka ini, menurut Bobby, bisa terwujud bila setiap daerah memberikan kontribusi kuat untuk perekonomian, termasuk Sumut.
“Dari 8% target nasional, kira-kira Sumut berkontribusi 6,8%-7,2% pertumbuhan ekonomi, untuk mencapai itu butuh investasi, kalau hitungan BI Rp58 triliun (per tahun), hitungan Kadin dan Pemprov Rp100 triliun, dan itu tidak hanya dari industri besar, tetapi juga dari teman-teman UMKM,” kata Bobby.
Karena itu, tambah Bobby, Pemprov Sumut berupaya untuk terus mendorong pertumbuhan dan peningkatan level UMKM. Caranya lewat program-program khusus, kebijakan, pembukaan centra UMKM, mempermudah akses menjadi mitra pemerintah dan lainnya. “Program FYP ini juga bertujuan untuk meningkatkan mental entrepreneur di kalangan anak muda,” kata Bobby.
Sementara Kepala Dinas Koperasi UKM, Naslindo Sirait, menyampaikan FYP bertujuan untuk mengakselerasi 1.700 pelaku UMKM. Dengan harapan, pelaku UMKM baik yang pemula atau yang sudah mapan bisa membuka lapangan usaha baru atau meningkatkan skala usaha.
“Untuk mewujudkan ini kita merancangnya secara komperhensif di mana menu yang dilatihkan untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan UMKM,” kata Naslindo.
Salah satu peserta FYP, Veronica Zebua, mengaku acara FPY membuatnya lebih percaya diri memasarkan produknya. Di tambah dukungan dari Gubernur Bobby Nasution yang menguntungkan UMKM.
“Awalnya kurang PD (percaya diri) karena saya pemula sekali, sekarang udah PD habis ikut pelatihan, apalagi Pak Bobby memberi dukungan penuh, saya makin percaya diri, mudah-mudahan cepat terimplentasi yang di programkan Pak Bobby,” kata Veronica Zebua, pelaku UMKM kue kacang asal Lubuk Pakam. (sat)