Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, minta Ikatan Alumni (IKA) Universitas Diponegoro (UNDIP) berkolaborasi bangun Sumut unggul, maju dan berkelanjutan. Sebab, Sumut merupakan provinsi terbesar dan terbanyak jumlah penduduknya dari daerah lain di luar Pulau Jawa.
Bobby Nasution minta, IKA UNDIP berkolaborasi bangun Sumut unggul itu dalam sambutannya pada Pelantikan DPD IKA UNDIP Sumut di Grand Hall Menara BRI, Lantai 10, Jalan Putri Hijau Medan, Sabtu (26/4/2025). Pada acara tersebut, Bobby Nasution, didaulat menjadi anggota Kehormatan IKA UNDIP Sumut.
Selain itu, Bobby, mengharapkan para alumni UNDIP terus berkontribusi menyukseskan program pemerintah, terutama dalam memaksimalkan pengelolaan potensi daerah demi wujudkan Indonesia Emas 2045.
Provinsi Sumut, sebut Bobby, merupakan terbesar dan terbanyak jumlah penduduknya dari daerah lain di luar Pulau Jawa. Begitu juga dengan potensi sumber daya alamnya, berjalan selaras dengan tantangan yang dihadapi di masa datang. Apalagi menuju Indonesia Emas 2045, tentu membutuhkan sumber saya manusia (SDM) yang mumpuni untuk menuju ke sana.
“Begitu besar potensinya, besar juga tantangannya. Karena itu kami berharap seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) yang ada bisa menjadi satu kesatuan, sebagai penyumbang emas di era Indonesia Emas 2045. Sebagaimana kita mempersembahkan medali emas pada PON Aceh-Sumut tahun 2024, Sumut harus bisa menyumbangkan sebanyak-banyaknya generasi emas untuk 2045. Ini harus dimulai dari sekarang,” jelas Bobby.
Kesiapan itu, lanjut Bobby, bukan hanya berpangku pada pemerintah semata, melainkan seluruh pihak, termasuk juga di dalamnya peran serta IKA Undip Sumut. Di harapkan memberikan sumbangsih dalam meningkatkan SDM, di mana para alumninya turut memikirkan kesiapannya. Sebab satu dari sekian tantangan berat adalah kasus penyalahgunaan narkotika.
“Kami berharap melalui IKA UNDIP yang sampai hari ini terus eksis di Sumut, bisa ikut berkontribusi dalam program pemerintah, di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo Subianto. Terkhusus program nasional seperti makan bergizi gratis, sekolah rakyat, koperasi merah putih dan juga bagaimana menyejahterakan petani dengan penetapan harga (saat) panen,” ujarnya.
Dengan berbagai upaya, termasuk melakukan inovasi dalam menjalankan tugas, kata Bobby, maka program nasional dapat berjalan dan menjadi kenyataan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat. Tujuan itu, harus bisa dijabarkan hingga ke tingkat pemerintahan yang paling kecil.
Tantangan selanjutnya, kata Bobby, adalah kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO), di mana beberapa waktu lalu ada 554 warga negara Indonesia yang dipulangkan pemerintah dari Negara Myanmar, pada Maret lalu.
Dari angka itu, sebanyak 14 orang berasal dari Sumut, sehingga hal ini menjadi perhatian penting bagi Pemprov Sumut dalam hal memberikan perlindungan dan kepastian terhadap warganya yang ingin bekerja ke luar negeri. “Jadi, butuh sekolah advokasi bagi pekerja yang ingin mencari nafkah ke negara lain secara legal. Pemprov Sumut merencanakan untuk mempersiapkan sarananya,” katanya.
Sementara Ketua Umum DPP IKA UNDIP yang juga Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, mengingatkan para alumni harus bisa menjadi etalase yang bekerja, karena yang dilihat bukan orangnya, tetapi nama besar kampus yang melahirkan hingga berada pada posisi tertentu, sehingga semuanya perlu menunjukkan kalau Undip punya kontribusi nyata kepada masyarakat luas.
“Sejak menjadi Ketua Umum, saya punya tagline Kawan Kita Sendiri. Agar kumpul-kumpul kita ini bukan hanya nostalgia, tetapi bagaimana terbangun kebersamaan dan rasa persaudaraan yang kuat, yang berujung pada sinergi dan kolaborasi untuk kemanfaatan dan keberkahan. Jadi, memang organisasi itu didirikan untuk melayani anggotanya, untuk membantu masyarakat dan bangsa. Ini harus menjadi poin penting, terutama para pengurus,” pungkas Abdul Kadir.
Sebelumnya, Abdul Kadir Karding melantik Ketua DPD IKA UNDIP Sumut Benny Iskandar beserta jajaran pengurus IKA lainnya. (sat)