Medan

Bobby Sebut Proyeksi Pendapatan Daerah 2025 Pertimbangkan Potensi PAD

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, sebut proyeksi pendapatan daerah 2025 pertimbangkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah di mutakhirkan dan realisasi masa lampau dari semua kelompok pendapatan daerah.

Bobby Nasution sebut proyeksi pendapatan daerah 2025 pertimbangkan potensi PAD itu dalam nota jawabannya atas pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap penjelasan R-APBD TA 2025.

Jawaban itu disampaikan, Bobby Nasution, pada sidang paripurna DPRD Kota Medan, Senin (26/8/024). Sidang paripurna di pimpin Ketua DPRD Kota Medan Hasyim bersama Wakil Ketua Ihwan Ritonga, Rajudin Sagala dan T. Bahrumsyah.

Bobby menyampaikan, proyeksi pendapatan daerah dalam R-APBD TA 2025 juga mewujudkan azas dan prinsip penyusunan APBD yang realistis, logis dan rasional yang diyakini dapat di realisasikan.

“Termasuk mempertimbangkan faktor-faktor eksternal, seperti indikator ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang diterapkan untuk tahun 2025,” sebutnya.

Soal strategi meningkatkan PAD, Bobby, menyampaikan di lakukan melalui intensifikasi perpajakan daerah dalam bentuk pemuktahiran data potensi pajak daerah dan pengembangan tata cara pemungutan PAD secara kreatif.

Selain itu, kata Bobby, menerapkan pemberian penghargaan dan hukuman, baik terhadap fiskus (pengelola PAD) maupun terhadap wajib pajak, termasuk meningkatkan pengawasan, pengendalian dan penyederhanaan administrasi perpajakan berbasis digital.

Terkait upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perekonomian kota, Bobby, menyebutkan akan di lakukan melalui peningkatan daya beli, belanja daerah dan pertumbuhan investasi lebih masif.

Hal ini, lanjutnya, akan menciptakan efek ganda terhadap tambahan kesempatan kerja baru, pendapatan dan penurunan pengangguran serta penghapusan kemiskinan ekstrim.

Soal kecenderungan penurunan perkiraan pendapatan pajak daerah jenis Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU), sebut Bobby, lebih di dasarkan pada potensi yang dapat diakses dari wajib pajak PT. PLN.

“Besaran proyeksi tersebut di harapkan dapat dicapai realisasinya lebih optimal, sehingga di sisi lain mendukung kebutuhan peningkatan kualitas dan pemerataan penyediaan LPJU,” tambahnya.

Terkait perkiraan capaian PAD, Bobby, mengatakan tren penerimaan dari tahun 2021 sampai 2023 menunjukkan peningkatan cukup baik. Dia merincikan, pada 2021 penerimaan PAD mencapai Rp1,49 triliun lebih dan pada 2023 mencapai Rp2,1 triliun lebih. “Melalui intensifikasi perpajakan terintegrasi, mudah-mudahan penerimaan PAD lebih optimal lagi,” harap Bobby. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *