Sumut

Galeri Sejarah Tionghoa Sumut Diresmikan

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Galeri sejarah Tionghoa Sumut diresmikan di Kampus STBA-PIA Gedung MITSU, Jalan Yos Sudarso Nomor 17 Medan, Sabtu (30/3/2024). Hadirnya Galeri Sejarah Tionghoa di Sumut itu merupakan inisiasi Perhimpunan Masyarakat Indonesia Tionghoa Sumut (MITSU).

Galeri sejarah Tionghoa Sumut diresmikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin, di tandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti. Hassanudin mengapresiasi hadirnya Galeri Sejarah Tionghoa Sumut yang menampilkan berbagai koleksi lukisan dan artefak tentang sejarah perjalanan etnis Tionghoa di Sumut.

Etnis Tionghoa, kata Hassanudin, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Sumut. Migrasi etnis Tionghoa ke Sumut, terkhusus Kota Medan telah terjadi sejak masa kerajaaan. Hal ini di buktikan adanya beberapa situs peninggalan sejarah, seperti situs Kota Cina di Marelan dan situs Bongal di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Selain itu, sebut Hassanudin, kehadiran tokoh-tokoh etnis Tionghoa mendirikan pabrik dan menularkan semangat menjadi pengusaha. Bahkan, seorang tokoh Tionghoa bernama Tjong A Fie berkontribusi besar untuk pembangunan Kota Medan melalui pendirian bank, rumah sakit dan rumah ibadah lintas agama.

“Galeri ini menyimpan bukti sejarah keberadaan dan kontribusi etnis Tionghoa untuk pembanguann Kota Medan, maupun Provinsi Sumut yang perlu di ketahui masyarakat luas,” kata Hassanudin.

Galeri ini, sambung Hassanudin, bisa menginspirasi para generasi muda Tionghoa untuk melanjutkan dan mengembangkan apa yang disampaikan leluhur terdahulu. “Saya sudah melihat dan diceritakan bagaimana etnis Tioghoa masuk ke Indonesia, khususnya Sumut. Terima kasih MITSU,” ucapnya.

Untuk itu, Hassanudin, berharap kehadiran galeri juga memotivasi dan menginspirasi etnis Tionghoa untuk terus meningkatkan peran dan kontribusi untuk pembanguan Sumut. “Tidak hanya bidang ekonomi, perdagangan, namun turut andil di bidang kesehatan, pendidikan dan teknologi,” katanya.

Sementara Ketua Galeri Sejarah Tionghoa Sumut, Juswan Joe, menyampaikan kehadiran galeri atas gagasan dan ide para senior MITSU sejak enam tahun lalu. Secara bersama-sama berkeinginan bagaimana memenuhi harapan agar raut muka sejarah perjalanan Etnis Tionghoa di Sumut tidak terpendam dan menghilang.

“Tujuan utama kita mencatat perjalanan sejarah perjalanan leluhur Etnis Tionghoa di Indonesia, khususnya Sumut. Mereka datang pertama kali hanya bekerja sebagai kuli kontrak di perkebunan tembakau, tebu dan karet. Jadi, perjalanan ini menjadi inspirasi generasi muda Tionghoa bagaimana ikut membangun negara ini, membantu sesama etnis untuk kemajuan bangsa Indonesia dan khususnya kemajuan Sumut,” jelasnya.

Dia juga berharap dukungan semua pihak untuk memperbanyak catatan dan benda-benda sejarah peninggalan peradaban dan kebudayaan etnis Tionghoa di Sumut untuk melengkapi galeri, sehingga menjadi bahan pelajaran buat generasi muda yang bercerminkan sejarah. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *