Inspirasinews – Medan, Sebanyak 1.300 atlet dan pelatih Sumatera Utara (Sumut) didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut. Atlet dan pelatih itu yang di persiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024.
Sebanyak 1.300 atlet dan pelatih Sumut didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan itu disampaikan Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis, di Medan, Jumat (8/3/2024).
Didaftarkannya 1.300 atlet dan pelatih tersebut ke BPJS Ketenagakerjaan, kata John, sebagai salah satu bentuk komitmen untuk melindungi seluruh atlet dan pelatih yang akan bertarung di PON nantinya.
John mengakui, KONI Sumut merupakan salah satu provinsi tercepat memberikan perlindungan kepada para atlet dan pelatih.
“Semoga kerja sama antara KONI Sumut dengan BPJS Ketenagakerjaan ini berkelanjutan dan menjadi contoh di Indonesia demi menyelamatkan dan melindungi nasib para atlet kita. Kita sebelumnya juga sudah bertukar pikiran dengan pihak BPJS terkait membahas perkembangan atlet seperti kemarin ada atlet yang harus menjalani operasi,” katanya.
John mengatakan, pihaknya sering menyaksikan bagaimana para atlet mengalami cedera saat berlatih maupun bertanding. Namun, karena tidak memiliki perlindungan jaminan sosial, mengakibatkan perawatannya tidak tuntas dan bahkan bayar sendiri.
“Padahal mereka bertanding membawa nama harum daerah, namun kesejahteraannya terabaikan. Hal ini sungguh di sayangkan karena para atlet tersebut mengharumkan nama daerah. Makanya, kami kembali melanjutkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan para atlet telah terlindungi,” katanya.
Sebelumnya Wakil Ketua KONI Sumut, Agung Sunarno, mengatakan atlet yang diasuransikan melalui program BPJS Ketenagakerjaan itu akan ditanggung kesehatannya ketika mengalami cedera saat latihan.
Dengan demikian atlet dan pelatih di harapkan merasa nyaman karena kesehatan mereka sudah tercover dalam BPJS Ketenagakerjaan.
Selain asuransi untuk atlet dan pelatih, KONI Sumut juga melibatkan psikolog untuk membangkitkan mental para atlet selama menjalani pelatda.
“Hal yang tidak boleh luput dari perhatian dalam olahraga adalah mental untuk menjaga performa para atlet. Peran psikolog diharapkan bisa maksimal dalam mempertebal mental bertanding atlet-atlet Sumut untuk meraih target yang telah direncanakan,” katanya. (ant/sat)