Inspirasinews – Medan, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Hassanudin, harapkan Pemerintah Pusat tetapkan Hari Ulos Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Oktober, sehingga menjadi warisan budaya nasional bahkan dunia.
Pj Gubsu harapkan Pemerintah Pusat tetapkan Hari Ulos Nasional itu saat melepas pemberangkatan ulos sepanjang 1.000 meter untuk dibentangkan di Monumen Nasional (Monas) Jakarta dari Pelataran Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (25/10/2023).
Menurut Hassanudin, kegiatan tersebut dapat mengenalkan ulos pada masyarakat lebih luas. “Mudah-mudahan ini juga bisa mengenalkan ulos pada masyarakat yang lebih luas, juga sekaligus mengenalkan Danau Toba pada masyarakat,” kata Hassanudin.
Pemprov Sumut juga, sebut Hassanudin, terus berupaya mengangkat budaya Sumut melalui berbagai program. Pelestarian budaya mesti dilakukan agar tidak hilang dan dapat diteruskan pada generasi-generasi berikutnya.
“Pemprov senantiasa memprogramkan kegiatan yang mengangkat atau pelestarian budaya di Sumut, budaya ini kalau bukan kita yang melestarikan siapa lagi, melestarikan budaya ini untuk genersai-generasi kita ke depan,” kata Hassanudin.
Ketua Panitia Hari Ulos Nasional, Mikhael Siregar, mengatakan ulos sepanjang 1.000 meter tersebut mewakili lima puak, yang ada di kawasan Danau Toba. Ulos tersebut ditenun oleh 15 orang penenun. “Ulos ini tidak disambung-sambung, ditenun langsung oleh 15 penenun, penenun ini telah mendapat lisensi pemerintah,” kata Mikhael.
Disampaikan juga, pembentangan ulos di Monas di lakukan pada 30 Oktober 2023. Untuk kegiatan tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan banyak tokoh masyarakat Batak yang ada di perantauan.
“Harapan kami tokoh Batak di Jakarta, juga betul mendukung kami, tujuan kami ini juga agar Hari Ulos Nasional dapat ditetapkan oleh pemerintah,” kata Mikhael.
Selain pembentangan ulos, rombongan Panitia Hari Ulos Nasional juga akan bertemu dengan DPR RI. Pertemuan tersebut terkait dengan penetapan Hari Ulos Nasional oleh pemerintah. Ulos telah menjadi warisan budaya tidak benda nasional oleh Kemendikbud pada 17 Oktober 2014. Hari penetapan tersebut di jadikan sebagai Hari Ulos yang diperingati setiap 17 Oktober. (sat)