Inspirasinews – Langkat, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Hassanudin, harapkan SMK Peternakan Langkat jadi pilot project sekolah peternakan di Sumut.
Pj Gubsu harapkan SMK Peternakan Langkat jadi pilot project sekolah peternakan di Sumut itu saat meresmikan SMK Peternakan Yayasan Pembangunan Pendidikan (YPP) Prof Dr Mohd Hatta di Jalan Perniagaan Nomor 235, Stabat Baru, Stabat, Kabupaten Langkat, Selasa (19/9/2023). Peresmian di tandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti.
Hassanudin merasa SMK Peternakan Langkat memiliki potensi besar untuk menjawab tantangan generasi saat ini di masa depan. “Pendidikan merupakan investasi besar. Apalagi lebih khusus ke peternakan, mempersiapkan anak-anak kita untuk menjawab tantangan masa depan lebih besar,” kata Hassanudin.
Saat ini SMK Peternakan tersebut memiliki 6 ruang belajar dan 2 kantor di lahan seluas 7300 hektar. “Kita boleh meniru, istilahnya ATM (amati, tiru, modifikasi) menyelaraskan dengan ekologi wilayah kita, potensi kita dan lingkungan kita serta melibatkan komponen lain, swasta, masyarakat, atau lembaga terkait lainnya, saya harap ini menjadi pilot project di Sumut,” kata Hassanudin.
Sementara pembina SMK, Mohammad Hatta, mengatakan Pemprov Sumut punya andil besar dalam pembangunan gedung dan fasilitas sekolah ini. Dia berharap, ini menjadi sekolah percontohan SMK ternak Sumut dan sukses mencetak ahli-ahli peternakan.

“Gedung dan fasilitasnya merupakan hibah dari Pemprov Sumut, termasuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) gratis untuk kaum duafa yang ada di sebelahnya. Kita ingin SMK ini menjadi percontohan dan sukses ke depannya,” kata Mohammad Hatta.
Mohammad Hatta mengatakan, dia memilih mendirikan SMK Peternakan karena kawasan di sekitar memiliki sejarah peternak yang baik. Mohammad Hatta yang merupakan penduduk asli dari Kecamatan Stabat, tepatnya di Stabat Baru, mengatakan ini yang mendasari pembangunan SMK Peternakan tersebut.
“Setahun lalu kita survei, masyarakat di sini dulunya mata pencahariannya beternak dan sekarang sudah tidak aktif, mereka secara alami merupakan peternak, tetapi tradisional karena itu agak lambat, karena itu kita ingin membentuk tenaga ahli untuk membimbing mereka,” kata Mohammad Hatta.
Plt Bupati Langkat, Syah Afandin, menambahkan ada 18 juta ekor ayam keluar masuk Kabupaten Langkat per 3 bulan. Selain itu, ada juga investor akan membuat perkebunan jagung 400 hektar dan pabrik pakan ternak.
“Banyak toke besar ayam di sini, ada juga investor yang akan membuka kebun jagung 400 hektar sekalian pabriknya dan pabrik pakan ternak. Ini menandakan peternakan di Langkat memang besar dan punya potensi luar biasa,” kata Syah Affandin. (sat)