Inspirasinews – Medan, Cerita Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) DPRD Sumut dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di Daerah Pemilihan Sumut 1, Landen Marbun, dimarahi anak saat nyaleg lagi.
Cerita Landen Marbun dimarahi anak saat nyaleg lagi itu disampaikannya kepada wartawan di Medan, Senin (21/8/2023). Dia mengaku, hal itu juga diceritakannya saat peresmian rumah aspirasi di Jalan Purwosari No. 26A, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, Kecamatan Medan Timur, Jumat (18/8/2023) kemarin. Hadir saat itu Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia (Menkumham) RI, Yasonna Hamonangan Laoly.
Landen mengatakan, anaknya lebih suka dirinya menjadi lowyer atau pengacara seperti saat ini, karena memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga. “Saya ini lowyer. Dan saya sudah nyaman menjadi lowyer. Anak saya paling kecil pernah protes waktu kami makan, kenapa ayah tidak menjadi advokat saja, kan biar lebih banyak waktu untuk kami,” ujar Landen.
Landen mengaku, munculnya niat menjadi anggota legislatif karena didorong oleh rasa ingin lebih melayani masyarakat, walaupun di sadari begitu kerasnya tantangan dan rintangan yang akan dihadapi nantinya.
“Itu juga yang saya sampaikan kepada anak saya. Saya menjawab biarlah saya lebih banyak waktu untuk melayani masyarakat, biarlah saya mewakili kepentingan masyarakat. Dengan duduk di legislatif, sehingga banyak masyarakat yang bisa saya layani,” ucapnya menirukan pembicaraan dengan anaknya kala itu.

Sementara Menkumham RI, Yasonna Laoly, saat peresmian rumah aspirasi berpesan kepada masyarakat, agar memilih pemimpin atau calon anggota legislatif yang mengutamakan kepentingan rakyat.
Dia juga mempaparkan pencapaian, prestasi Indonesia selama dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Negara Indonesia di perkirakan akan menjadi negara ke-5 besar dunia setelah China, India, Amerika, Inggris dan Indonesia setelah mencapai masa emasnya. Masyarakat harus hati-hati, agar tidak memberi kesempatan memimpin negara ini kepada orang yang hanya memimpin negara dengan uang, tanpa intelektual, tanpa perhitungan moral dan juga tanpa memperhatikan kepentingan-kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Yasonna menyampaikan, persaingan politik zaman sekarang semakin keras. “Jadi, jangan sebarkan hoax, agar anda tidak terjatuh. Tetap taat hukum dan hidup saling menjaga nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika,” tegas Bacaleg DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil Sumut 1 itu. (sat)