Inspirasinews – Medan, Pembangunan kolam retensi di Universitas Sumatera Utara (USU) ditargetkan selesai akhir tahun ini (Desember 2023).
Pembangunan kolam retensi di USU ditargetkan selesai akhir tahun ini disampaikan Kadis Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Topan Obaja Putra Ginting, dalam laporannya pada peresmian Groundbreaking Pembangunan Kolam Retensi USU, Kamis (27/7/2023).
Berdasarkan topografi, kata Topan, kawasan USU merupakan wilayah cekungan di seputaran Medan Baru, sehingga air mengalir ke arah depan USU. “Termasuk, banjir dari Jalan Sei Padang dan luapan Sungai Babura juga mengalir ke depan USU, sehingga terjadi genangan,” katanya.
Atas dasar itu, sebut Topan, Fakultas Teknik USU melakukan kajian untuk mengurangi efek debit air berlebih. “Makanya, di perlukan pembangunan kolam retensi untuk menampung sementara air di seputaran USU,” katanya.
Secara operasional, sebut Topan, kolam retensi akan menampung air dari drainase di seputaran kawasan USU, Jalan Jamin Ginting hingga Pajak Sore. “Saat ini kedalaman drainase eksisting 1,5 meter. Saat melebihi batas, nanti secara otomatis akan masuk ke kolam retensi ini,” papar Topan.
Topan menjelaskan, luas kolam retensi sekitar 2.875 m² dengan kedalaman 3,2 meter serta memiliki daya tampung sekitar 9.450 m³ air. Untuk operasional, katanya, akan di bantu dua pintu keluar dan dua pintu masuk. “Antara kolam satu dengan kolam kedua akan di hubungkan dengan box berukuran 2 x 2 meter,” ujarnya.
Jika kolam retensi ini selesai dibangun, tambah Topan, dapat menyelamatkan lebih kurang 400 KK yang terdampak banjir selama ini. “Semoga pembangunan kolam retensi ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Medan,” harapnya.
Sementara Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Rektor USU atas kolaborasinya bersama Pemkot Medan dalam menyelesaikan salah satu visi misi serta salah satu program prioritas yakni penanganan banjir.
“Selain membantu menyediakan tempat untuk pembangunan kolam retensi ini, USU juga membantu Pemkot Medan dalam mengurangi genangan air, titik banjir dan lama genangan air di Kota Medan. Kolam retensi ini berfungsi untuk menampung sementara aliran dari drainase untuk selanjutnya dialirkan ke sungai,” jelasnya.
Penanganan banjir, sebut Bobby, harus di lakukan secara komprehensif. “Artinya, penanganan di lakukan bukan dari hulu ke hilir, tetapi dari hilir ke hulu. Makanya, buangan air dari drainase harus optimal hingga ke sungai,” katanya.
Kolam retensi di USU ini, jelas Bobby, merupakan satu dari tiga kolam retensi yang akan dibangun di Kota Medan. “Sebenarnya ada 8 rekomendasi pembangunan kolam retensi, Cuma yang dibangun di tahun ini ada 3 titik, yakni di Kecamatan Medan Baru (USU), Medan Selayang dan Medan Labuhan. Sedangkan 5 lagi, perencanaannya dapat di lakukan di tahun depan,” ungkapnya.
Bobby berharap, kolam retensi tidak hanya sebagai penampung air untuk mengatasi persoalan banjir, tetapi juga dapat di jadikan tempat wisata bagi masyarakat Kota Medan setelah selesai dibangun nantinya. “Jika genangan air di kawasan ini berkurang, kegiatan ekonomi dapat meningkat,” ujarnya.
Di ketahui, pembangunan kolam retensi di USU di tandai dengan penekanan tombol sirine oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution dampingi Rektor USU Muryanto Amin dan Kadis Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan Topan Obaja Putra Ginting. (sat)