Inspirasinews – Medan, Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Provinsi Sumut, Noval Mahyar, mengatakan sampai dengan triwulan III Tahun 2019 perekonomian Sumut tumbuh 5,11%, bila dibandingkan triwulan III Tahun 2018 secara tahun ke tahun.
“Kinerja ini sedikit mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kinerja triwulan II Tahun 2019 sebesar 5,25% dan triwulan I sebesar 5,3%, walaupun masih mampu tumbuh diatas pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 5,02%,” ungkap Noval Mahyar ketika membuka Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Kebijakan Pengembangan Industri dalam rangka memperkuat sektor perdagangan untuk meningkatkan perekonomian di Sumut, Rabu (6/11/2019).
Sumber pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II menurut lapangan usaha, sebut Noval, adalah pertanian sebesar 1,48%, kemudian perdagangan sebesar 1,14% dan industri 0,13%. “Khusus kinerja sektor industri terlihat menurun bila dibandingkan triwulan I yaitu sebesar 0,43%,” kata Noval.
Noval mengungkapkan, Sektor industri dan perdagangan sangat berkontribusi untuk optimalisasi pertumbuhan ekonomi sektor industri manufaktur (pengolahan) sebagai salah satu sektor andalan pembangunan Sumut yang terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.
“Selain memiliki kontribusinya cukup besar terhadap PDRB triwulan I sebesar 19,45% juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru yang akan berdampak kepada menurunnya angka pengangguran,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, jelas Noval, perlunya meningkatkan koordinasi secara bersama antara pemerintah, akademisi, peneliti dan pelaku usaha lainnya untuk menyusul kebijakan yang mendukung untuk meningkatkan produksi imdustri pengolahan.
“Sinergitas antara pemerintah dan dunia usaha industri dalam meningkatkan daya saing Sumut ditengah dinamika optimalisasi perekonomian global sangat diperlukan. Sinergi tersebut menjadi kunci agar kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah untuk peningkatan industri lebih optimal dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Dengan begitu, implrmentasinya akan menjadi lebih tepat sasaran,” tegasnya. (insp01)