Umum

Erick Thohir Hadiri Tasyakuran 1 Abad NU di Madina

Spread the love

Inspirasinews – Madina, Menteri Negara BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Erick Thohir, hadiri Tasyakuran 1 Abad NU (Nahdlatul Ulama) di Mandailing Natal (Madina), Kamis (18/5/2023).

Erick Thohir hadiri Tasyakuran 1 Abad NU di Madina itu bersama Sekjend PBNU Saifullah Yusuf, Omak Zahara Hanum Lubis, Mudir Pondok Pesantren Mustafawiyah KH Mustafa Bakri Nasution, Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak, Stafsus Wapres Arif Rahmasnyah Marbun, Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, Bendahara PBNU sekaligus Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Sumut Ahmad Qosbi, Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution, Rektor UIN Sumut Prof Nurhayati.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir, menyatakan jika mau menjaga Indonesia, maka haruslah menjaga Islam.

“Kita tahu kemerdekaaan Indonesia tidak mungkin terjadi tanpa pengorbanan tokoh-tokoh Islam, para pesantren dan umat Islam itu sendiri. Jaga Islam, jaga Indonesia. Artinya, ketika Islam diberkahkan, Indonesia In Sya Allah juga berkah. Ketika Islam dimajukan, In Sya Allah Indonesia juga maju,” ujarnya.

Seperti yang dipesankan Ketua PBNU kepada dirinya, sebut Erick, pendidikan dan ekonomi umat adalah kunci kemajuan untuk bangsa ke depan.

“Karena itu sudah seharusnya kita umat Islam menghadirkan solusi sebagai wujud cinta kita tehadap bangsa ini. Mengadirkan solusi atas lapangan pekerjaan, menghadirkan solusi atas ekonomi kerakyatan, menghadirkan solusi atas kerukunan umat beragama sesuai dengan nafas yang kita punyai hari ini dan tentu terpenting juga menghadirkan solusi atas akses pendidikan,” katanya.

Menurut Erick, 1 abad NU menunjukkan bahwa NU sudah kuat. Namun, kekuatan ini tidak cukup kalau tidak dibarengi dengan visi dan mentalitas yang kuat.

“Abad kedua NU ini penting menjadi landasan kita ke depan untuk lebih baik lagi. Saya ucapkan terima kasih atas undangannya untuk menghadiri acara ini,” katanya.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck) selaku Ketua Panitia Tasyakuran melaporkan, pelaksanaan Tasyakuran 1 Abad NU di Pondok Pesantren Musthafawiyah sesuai dengan permintaan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

“Saat Ketua PWNU Sumut Bapak Marahalim menyampaikan rencana acara ini, Gus Yahya merespons positif dan meminta agar pelaksanaannya dibuat di Pesantren Musthafawiyah,” kata Ijeck.

Kemudian, sebut Ijeck, pihaknya menerima saran tersebut dengan antusias. Mengingat, sejarah lahirnya NU pertama kali di Sumut berasal dari Madina, dicetuskan oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily yang juga pendiri Ponpes Musthafawiyah.

“Jadi Madina merupakan titik nol lahirnya NU di Sumut. Kami berterima kasih kepada Gus Yahya mengingat sejarah NU datang ke Sumut adalah dari orang tua kita Almarhum KH Mustafa Husein. Semoga acara ini dapat memperkuat silaturahmi kita sesama warga dan kader NU di Sumatera Utara,” ujar Ijeck. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *