Inspirasinews – Medan, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara, Arief S Trinugroho, menyampaikan kondisi ekonomi Sumatera Utara tahun 2022 tumbuh sebesar 4,73% atau lebih baik di bandingkan tahun sebelumnya tercatat sebesar 2,61%.
Hal itu disampaikannya pada Seminar Internasional Sektor Perdagangan, Pariwisata dan Investasi di Sumut yang digelar dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Rabu (8/2/2023).
Untuk neraca perdagangan luar negeri Sumut, kata Arief, mengalami perkembangan yang fluktuatif dalam beberapa tahun terakir, namun masih berkisar di atas US$ 3 miliar.
“Secara keseluruhan, pada tahun 2022 neraca perdagangan luar negeri Sumut mencatatkan surplus US$ 6,91 miliar atau meningkat US$ 0,15 miliar di bandingkan pada tahun 2021 dengan nilai surplus sebesar US$ 6,76 miliar,” ujarnya.
Pada sektor pariwisata, sebut Arief, jumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke Sumut sampai Agustus 2022 tercatat sebanyak 27.336 wisman atau mengalami peningkatan lebih dari 100 kali lipat di bandingkan tahun sebelumnya hanya 230 orang. “Hal ini mengindikasikan sektor pariwisata telah kembali bangkit,” katanya.
Pada sektor investasi, sambung Arief, realisasi penanaman modal di Sumut tahun 2022 secara keseluruhan tercatat senilai Rp41,676 triliun. Kondisi ini mencapai 114% atau melebihi target yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk tahun 2022 sebesar Rp36,60 triliun.
“Dari kondisi itu, 55% atau senilai Rp22,78 triliun berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan 45% atau senilai Rp18,88 triliun berasal dari penanaman modal asing (PMA),” jelasnya.
Sedangkan dari sisi serapan tenaga kerja, tambah Arief, pada tahun 2022 tercatat sudah menyerap sebesar 32.384 jiwa, di mana 79% nya diserap dari realisasi PMDN dan sisanya sebesar 21% dari realisasi PMA.
“Jika dilihat perkembangan realisasi penanaman modal dari sisi investasi PMDN, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi merupakan sektor tertinggi sebagai penopang realisasi investasi PMDN dengan nilai Rp7,62 triliun atau sebesar 33,48% dari total realisasi PMDN. Sementara untuk investasi PMA, sektor pertambangan merupakan sektor tertinggi dengan realisasi sebesar Rp8,06 triliun atau 42,69% dari total realisasi PMA pada tahun 2022,” sebutnya.
Selain itu, lanjut Arief, Sumut juga sudah siap dengan memberikan dukungan berupa insentif dan kemudahan kepada para investor, yang saat ini sedang dibahas di DPRD Provinsi dalam rangka penyesuaian kebijakan pemberian insentif dan kemudahan dimaksud, agar lebih memberikan keleluasaan kepada para calon investor.
”Dari kegiatan ini, kami juga mengundang seluruh delegasi konsulat asing maupun konsulat kehormatan yang ada di Indonesia dan Kota Medan khususnya, untuk berinvestasi di Sumatera Utara, dan membangun kerjasama yang lebih intens terhadap semua kemungkinan yang bisa kita kerjasamakan untuk membangun Sumatera Utara,” pungkasnya. (sat)