Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengharapkan raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada Pemerintah Daerah (Pemda) menjadi sesuatu yang wajar dan tidak lagi menjadi kebanggaan.
Harapan itu disampaikannya pada Rakor Pemda dan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah tahun 2022 di Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (3/11/2022).
Raihan delapan kali opini WTP oleh Pemprov Sumut, kata Edy, bukan sesuatu yang perlu di banggakan, mengingat hal itu sudah berlangsung sejak 2012 lalu.
“Seharusnya menjadi bahan evaluasi selama hampir satu dekade untuk menyempurnakan laporan keuangan. Apalagi, makna dari capaian itu prinsipnya adalah kewajaran. Ya, artinya wajar saja, tak ada yang istimewa. Karena itu pekerjaan wajib yang harus kita kerjakan,” ujarnya.
Edy memaparkan dan memperlihatkan sejak 10 tahun terakhir, jumlah pemerintah daerah yang meraih opini WTP beragam, naik dan sempat mengalami penurunan.
“Misalnya pada 2012, hanya ada 2 dari 34 Pemda yang memperoleh WTP. Pada 2013 ada 4, pada 2014 ada 16 Pemda, 2015 (6 Pemda), 2016 (12), 2017 (14), 2018 (17), 2019 (21), 2020 (24) dan 2021 ada 26 Pemda, termasuk Pemprov,” sebutnya.
Perolehan opini WTP, menurut Edy, bukan merupakan kepentingan Pemprov saja, melainkan seluruh kabupaten/kota. Sebab satu daerah saja tidak sesuai, akhirnya satu provinsi menjadi cacat. “Menjalankan pemerintahan ini, merupakan kolaborasi dari semua,” ujarnya.
Edy berharap, seluruh Pemda bisa mendapat pujian dari pemerintah pusat. “Jika di Sumut ada 33 kabupaten/kota, maka Pemprov bertugas sebagai dirigen. Jika ada satu yang hilang, maka Sumut tidak bisa mengalunkan irama yang bagus secara bersama,” katanya.
Jadi, tambah Edy, jika rambu-rambu sudah dijaga dan dipatuhi, maka tidak akan ditangkap KPK. “Pertama pengadaan barang dan jasa, kedua jangan jual beli jabatan, ketiga jangan gratifikasi, jangan suap dan jangan ada penggelembungan (anggaran). Kalau ini berjalan, semua kita mendapatkan WTP. Paling tidak kita sudah pada jalurnya, baru nanti implementasinya kita jaga,” pungkasnya. (sat)