Inspirasinews – Medan, Sebagai antisipasi dan menajemen risiko serta mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak delapan kali dari BPK RI, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumut menggelar konsolidasi sekaligus input data tahun anggaran 2022 sejak dini.
“Ini adalah satu cara di mana kita mengumpulkan seluruh stakeholder terkait penyusunan laporan keuangan pemerintah provinsi. Jadi, pertemuan kita ini adalah untuk memastikan input saldo awal terkait penyusunan laporan keuangan ini, datanya sudah direkonsiliasi (disesuaikan),” ujar Kepala BPKAD Sumut, Ismael Sinaga.
Hal itu disampaikannya di sela-sela Konsolidasi Laporan Keuangan OPD, BLUD dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2022 dengan materi Penginputan Saldo Awal Laporan Keuangan OPD Tahun Anggaran 2022 pada aplikasi FMIS 2022 di Medan, Selasa (30/8/2022).
Dalam penyusunan laporan keuangan, kata Ismael, pihaknya ingin mempersiapkan sejak dini seluruh OPD agar dari awal sudah mulai menyusun dokumen pelaporan sifatnya semesteran. Seperti di lakukan untuk semester pertama TA 2022 serta bagaimana melakukan catatan atas realiasai belanja sesuai ketentuan.
“Sumut kan sudah dapat predikat WTP delapan kali. Dalam rangka mempertahankan raihan itu, kita harus konsolidasikan seluruh pemangku kepentingan kita, agar mereka bisa mengantisipasi, manajemen risiko, khususnya terkait dengan realiasasi belanja di tahun ini, sehingga nanti tidak ada masalah penyusunan laporan di tahun depan,” jelasnya.
Kegiatan rutin tahunan ini, sebut Ismael, adalah persiapan penyusunan laporan keuangan 2022. Termasuk di dalamnya ada pembahasan sistem manajemen dari realiasasi belanja, manajemen risiko di mana ada pola penataan, perencanaan dan pelaksanaan terkait dengan bagaimana agar belanja bisa di lakukan sesuai kebutuhan.
“Unutk antisipasi atau pengawasan, di dalam manajemen risiko, tentu secara internal ada di dalam organisasi. Kedua adalah pelibatan daripada APIP (inspektorat), bagaimana mereview seluruh aktivitas belanja itu sesuai kebutuhan. Kemudian juga ketaatan, kesesuaian dengan apa yang sudah direncanakan dan dianggarkan,” pungkasnya. (sat)