Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, menyebutkan Sumut memiliki wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan, yakni seluas 3,7 juta hektar hutan dan 261 ribu hektar lahan gambut.
“Keberadaan lahan gambut rentan kebakaran hutan, di karenakan memiliki potensi karbon yang mudah terbakar,” kata Edy Rahmayadi pada Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo Medan, Jumat (12/8/2022).
Dalam sebulan terakhir, kata Edy, terjadi peningkatan signifikan jumlah titik api atau hotspot. Pada Juni 2022, terdapat 14 hotspot dan pada Juli 2022 meningkat menjadi 146 hotspot atau 942% pada Juli 2022.
Wilayah dengan hotspot terbanyak pada periode Januari-Juli 2022, sebut Edy, yakni Kabupaten Tapanuli Utara (37 titik), Kabupaten Tapanuli Tengah (23 titik), Kabupaten Labuhanbatu (20 titik), Kabupaten Toba (18 titik) dan Kabupaten Tapanuli Selatan (5 titik).
“Bahkan, pada tanggal 5-9 Agustus 2022 telah terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Samosir dengan hotspot sebanyak 46 titik dan area yang terbakar seluas 392 hektar,” sebutnya.
Karenanya, Edy, meminta sekaligus mengingatkan para pemangku kepentingan dan seluruh pihak terkait agar siap siaga mencegah terjadinya Karhutla di Sumut. “Ini penting, jangan sampai ada titik api lagi,” katanya.
Edy juga meminta, petugas meningkatkan kepekaan, kewaspadaan dengan memprioritaskan upaya pencegahan serta membangun posko terpadu dengan memanfaatkan teknologi.
“Berdayakan potensi masyarakat, berikan solusi pada masyarakat serta melakukan langkah penegakkan hukum pada pihak yang dengan sengaja melakukan pembakaran hutan,” imbaunya. (sat)