Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, mengingatkan seluruh elemen masyarakat, khususnya para aparatur pemerintah agar terus mengingatkan tentang kebaikan untuk sesama. Jika terjadi penyimpangan, dapat segera kembali ke jalan kebenaran, sesuai ajaran Al Qur’an.
Hal itu disampaikannya pada peringatan Tahun Baru Islam 1444 H di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (5/8/2022).
Wujud besarnya Islam, kata Edy, dapat dilihat dari berbagai kegiatan ke-Islaman yang digelar di berbagai tempat. Kemudian bagaimana kehidupan masyarakat tidak jauh atau terlepas dari nuansa keagamaan serta bagaimana menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman dan dijalankan sesuai perintah di dalamnya.
“Saya ingin kegiatan ke-Islaman ini besar di Sumatera Utara. Saya ingin kita semua berubah. Sepertinya masih banyak kita yang jauh sekali menyimpang dari Al Qur’an,” katanya.
Namun, kata Edy, penyimpangan tersebut masih dapat di luruskan dengan peran semua pihak. Apalagi, keberadaan alim ulama banyak jumlahnya, Sumut di yakini bisa menjadi provinsi yang maju dan mendapat berkah dari Allah SWT.
Meskipun untuk meraihnya, membutuhkan perjuangan berat dan panjang, sebagaimana ajaran Islam yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW, membawa perubahan besar bagi dunia. “Jangan pernah berhenti mengingatkan kebaikan, karena sebenarnya kita orang yang merugi. Kecuali kita orang yang bertakwa,” pungkas Edy.
Ustaz Abdul Latif Khan dalam ceramahnya menyampaikan bagaimana makna sejarah masuknya Islam ke bumi Nusantara, bukan hanya melalui jalan dakwah, tetapi dari jalur pedagangan. Kemudian cara berdagang, kejujuran serta sikap kepada orang lain, membuat orang tertarik kepada Islam.
Latif Khan juga mengisahkan bagaimana para tokoh bangsa ini memberikan sumbangsih pemikiran dan contoh teladan bagi generasi penerusnya. Agar dapat menghadapi berbagai masalah dan tantangan hidup dengan tenang serta berpegang teguh pada ajaran Islam.
Latif Khan juga berharap di masa mendatang, muncul para tokoh yang mendedikasikan dirinya untuk bangsa dan agama, yang memiliki jiwa besar dan mementingkan kepentingan orang banyak dari pada dirinya sendiri, bahkan keluarganya.
“Kita harapkan orang-orang seperti ini tampil di tengah-tengah kita, seperti seorang tua yang dia tidak peduli lelahnya untuk anak. Seperti ibu yang dia tidak tidur menjaga anak. Seperti itulah Nabi kepada kita. Kesimpulan saya, sebenarnya muslim ini adalah manusia yang revolusioner. Bermakna konsisten, tegar, istiqomah, mengabdikan diri sebagai duta Allah, yang indikator keberhasilan itu dirasakan pengaruh baiknya oleh orang banyak. Jadilah orang yang di tunggu kehadirannya,” pungkas Latif Khan. (sat)